PKD PMII UIN Walisongo Semarang Tekankan Kader Paham Sejarah Gerakan Islam 

Semarang, NU Online Jateng
Menerapkan nilai-nilai Islam dengan melakukan upaya berjuang melawan sistem merupakan perjuangan fundamental. Ini merupakan tantangan para kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam setiap zaman.

Pembina Salam Institut Satori mengatakan, komersialisasi, komodifikasi, dan kapitalisme Sumber Daya Alam (SDA) menjadi pemicu krisis iklim dan ekologi. Pemanfaatan SDA secara berlebihan tanpa adanya restorasi berdampak bencana besar terhadap seluruh masyarakat, terlebih masyarakat sederhana. 

“Sementara, hasilnya hanya dirasakan oleh sebagian orang untuk kepentingan sendiri dan golongannya. Oleh karena itu generasi Z harus lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah dengan menyuarakan keadilan ketika terjadi penindasan,” ujarnya.

Hal itu disampaikan pada Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII Rayon Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang bertempat di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) 01 Kota Semarang pada Kamis (7/3/2024).

Dikatakan, upaya menyelamatkan usia bumi dengan berkontribusi melalui analisis kebijakan dan situasi suatu daerah. Seluruh kegiatan yang berunsur eksplorasi SDA bukan persoalan kebutuhan hidup. “Akan tetapi, kepentingan bisnis yang dibalut dengan kebijakan-kebijakan,” tegasnya.
 

Co Founder Kolektif Hysteria Ahmad Khairudin menjelaskan, mengumpulkan data empiris tentang masyarakat dan budaya manusia dilakukan melalui pengamatan partisipan, wawancara, kuisioner dan lain sebagainya. 

Disiplin ilmu etnografi bertujuan menjelaskan keadaan masyarakat yang dipelajari. Hal tersebut, dalam penelitiannya mengutamakan sense of relaties dan menginterpretasikan atas fakta berdasar konsep yang digunakan. Nanti akan menemukan beragam perbedaan jika semakin mendalam mempelajari teori-teori manusia,” ucapnya.

Pegiat seni dan budaya tersebut mendorong peserta untuk mempelajari cara berpikir dan madzhab-madzhab supaya menemukan metode belajar memahami masyarakat ketika melakukan penelitian antropologi serta penulisan riset.

Ketua PMII Rayon Syariah UIN Walisongo Semarang Muhammad Mu’tasim Billah kepada NU Online Jateng, Ahad (10/3/2024) menyampaikan, kader mujahid PMII harus memahami kebudayaan dan sejarah gerakan Islam supaya tidak luput dari identitas diri sebagai kaum muslim, sebagai bangsa timur yang mempunyai peradaban dan mampu memperbandingkan realitas kebenaran dari sejarah tersebut. 

“Sehingga dapat mengambil nilai-nilai perjuangan, kesadaran sosial dan intelektual. Semoga PKD PMII Rayon Syariah UIN Walisongo dapat mencetak kader  organisatoris yang kompetitif, kualitatif, proaktif dan profesional.” ucapnya.

Ditambahkan, menyikapi persoalan baik regional maupun taraf nasional memerlukan komponen-komponen yang telah disebutkan sehingga terwujud kader ulul albab, mampu mempersiapkan masa depan deal dan menjawab tantangan zaman.

Kontributor: Septy Aisah


https://jateng.nu.or.id/dinamika/pkd-pmii-uin-walisongo-semarang-tekankan-kader-paham-sejarah-gerakan-islam-L9BMg

Author: Zant