Pasuruan, NU Online Jatim
Tiga santri SMA Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan punya inovasi dan gagasan menarik untuk membuat sekolah digital di Jawa Timur. Gagasan tersebut dituangkan dalam bentuk podcast yang berjudul Sekolah Digital Indonesia dan Sekolah Digital Belanda.
Podcast yang dibuat oleh Sis Rosyid, Exselio Rama Dwi Septiano dan Krisna Maulana Prayoga telah teruji dan berhasil meraih juara 1 Podcast SMA Awads Jawa Timur yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sis Rosyid mengatakan, sekolah digital adalah sekolah yang sudah melakukan digitalisasi baik perangkatnya atau sistem pembelajarannya yang biasa disebut dengan daring.
“Sekolah digital yakni sekolah yang sistem pembelajaran dan admistrasinya berbasis elektronik,” ujar santri asal Belanda tersebut.
Menurutnya, sekolah di Belanda dan di Indonesia itu beda, jika di Indonesia ada TK, SD,SMP dan SMA berbeda-beda. Namun, jika di Belanda TK dan SD dijadikan satu, begitu juga dengan SMP dan SMA
“Di Indonesia TK 2 tahun, SD 6 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun. Namun jika di Belanda TK dan SD jadi satu 8 tahun dan SMP dan SMA jadi satu 6 tahun,” terangnya, Selasa (27/12/2022)
Adapun sekolah digital di Belanda tidak jauh beda dengan pendidikan di Indonesia yang sama-sama menggunakan aplikasi zoom. Yang membedakan hanyalah kepekaan sosial.
“Digitalisasi yang ada di Indonesia dengandi Eropa hampir sama, contohnya e-bayhi aplikasi yang digunakan di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah yang tidak jauh beda dengan di Eropa,” ungkap santri kelas XI IPA tersebut.
Ia mengatakan, dalam e-bayhi terdapat beberapa fungsi di antaranya e-learning, e-call dan e-cash. Artinya orang tua bisa memantau dari rumah baik akademik atau finansialnya.
“SMA Bayt Al-Hikmah merupakan sekolah berbasis pesantren, maka e-bayhi memiliki keunggulan di antaranya orang tua bisa memantau perkembangan kita selama di pondok pesantren,” katanya.
Sementara Sitta Yuni Rahmawati selaku pembina podcast menjelaskan, karena mayoritas santri di pondok hobinya public speaking dan banyak santri yang dari luar negeri maka ia membuat inovasi podcast tersebut.
“Karena Sis adalah kewarganegaraannya adalah Belanda, maka tema ini sangat baik untuk dipublikasikan,” tutupnya.
