Jakarta, NU Online
Memiliki anak yang sehat dan cerdas merupakan impian orang tua. Kesehatan yang terjaga dapat menunjang produktifitas anak untuk terus berkembang dengan baik.
Tak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental juga perlu menjadi perhatian bagi orang tua. Pasalnya, kesehatan mental yang buruk berpotensi menjadi masalah dan memiliki konsekuensi negatif jangka panjang.
Psikolog dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta Maryam Alatas, menjelaskan bahwa makanan memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental.
“Beberapa penelitian mengatakan bahwa mengkonsumsi makanan sehat berpengaruh terhadap kesehatan mental,” ungkapnya kepada NU Online, Jumat (16/9/2022).
Beberapa penelitian, sambung dia, juga menyebut bahwa cara kerja usus terintegrasi dengan otak. Hal ini menyebabkan makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi suasana hati seseorang.
“Makanan kaya serat baik untuk kesehatan usus. Nantinya berpengaruh ke otak, karena emosi itu adanya di otak,” tuturnya.
Maka itu, orang tua diminta untuk pintar memilih dan menentukan menu makan yang akan dikonsumsi anak. Orang tua juga diimbau untuk tidak memberikan makanan tidak sehat seperti makanan cepat saji.
“Makan-makanan tidak sehat bisa berpengaruh terhadap kesehatan mental, seperti makanan cepat saji,” ujarnya.
Adapun makanan sehat yang disarankan untuk anak konsumsi meliputi, makanan kaya serat, ikan-ikanan, serta buah dan sayur.
“Rendah gula, tepung, no makanan cepat saji,” kata Kepala Unit Pelayanan dan Pengembangan Psikologi (UP3) Unusia tersebut.
Asupan buah dan sayuran yang tinggi berkaitan dengan tingkat kesehatan mental anak selaras dengan hasil penelitian yang dipublikasikan di BMJ Nutrition. Berdasarkan survei yang dilakukan di lebih dari 50 sekolah di Inggris dengan 11 ribu siswa berpartisipasi dalam penelitian tersebut, menunjukkan bahwa buah dan sayur memiliki pengaruh cukup besar pada kesehatan mental.
Sekitar 25 persen anak sekolah menengah dan 28,5 persen anak SD pada penelitian tersebut melaporkan makan lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Sebanyak 10 persen anak sekolah menengah dan 9 persen anak SD lainnya tidak makan buah dan sayuran.
Studi menunjukkan bahwa anak yang makan satu atau dua porsi buah dan sayur setiap hari memiliki skor kesehatan mental 1,42 lebih tinggi dibanding yang tidak makan buah. Sedangkan anak yang makan 3-4 porsi buah dan sayur memiliki peningkatan skor 2,34. Sementara anak yang makan 5 porsi buah dan sayur memiliki skor paling tinggi atau 3,73 poin lebih tinggi.
Penelitian tersebut juga menunjukan kesehatan mental rata-rata anak sekolah menengah adalah 46,6 dari 70. Sedangkan untuk anak sekolah dasar (SD) adalah 46 dari 60.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.