Bondowoso, NU Online Jatim
Serangkaian acara peringatan 1 Abad NU di Bondowoso sangat meriah. Puluhan ribu pengendara sepeda memadati Alun-Alun Raden Bagus Asra Ki Ronggo Bondowoso untuk mengikuti acara ‘Gowes Bareng Ulama dan Umara’. Kegiatan yang digelar oleh PCNU dan Forkopimda Bondowoso itu start di depan Gedung Olah Raga (Gelora) Bondowoso, Ahad (30/10/2022).
Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin didampingi Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko melepas langsung peserta gowes. Seluruh peserta akan menempuh jarak sekitar 15 kilometer untuk mencapai garis finish.
Ketua panitia Gowes Bareng Ulama dan Umara, H Mulyadi menyebutkan, peserta gowes mencapai puluhan ribu peserta. Sebelumnya, panitia telah menyediakan 12.000 kupon untuk dibagikan kepada masyarakat secara gratis dan semuanya habis.
“Animo masyarakat Bondowoso untuk memeriahkan acara gowes ini sangat luar biasa, 12.000 kupon yang disediakan oleh panitia semuanya habis,” ungkapnya.
Disebutkan, panitia menyediakan ratusan doorprize dan hadiah utama bagi peserta yang beruntung. Mulai dari sepeda lipat, sepeda gunung, TV LED, kulkas 2 pintu, termasuk pula 1 unit sepeda motor dan 1 paket umroh.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bondowoso KH Asary Fasha bertugas mengambil kupon undian untuk hadiah utama berupa paket umroh. “Dengan ucapan bismillah, semoga pemenangnya nanti umrohnya mabrur dan ibadahnya diterima oleh Allah SWT, serta terus menjadi orang baik,” kata Kiai Asary Fasha.
Raih Hadiah Umroh Berkat Shalawat
Farah Dini Avrilya menjadi orang yang paling beruntung dalam pelaksanaan gowes tersebut. Ia berhasil mendapatkan hadiah utama yang telah disiapkan oleh panitia berupa 1 paket umroh.
Perempuan asal Situbondo tersebut seketika langsung sujud syukur dan menangis haru usai pihak panitia menyatakan jika nomor seri di kupon undian dirinya cocok dengan yang dibacakan oleh Ketua MUI Bondowoso.
“Alhamdulillah Ya Rabbi, ini benar-benar di luar dugaan saya. Saya tidak menyangka akan berangkat umroh yang sedari dulu menjadi keinginan dan mimpi saya,” ucapnya saat ditemui NU Online Jatim pasca acara.
Farah pun menceritakan pengalaman ajaibnya sebelum berangkat ke Bondowoso. Dirinya mengaku terlebih dahulu pamit dan meminta doa ibunya. Kemudian, selama perjalanan dari Situbondo ke Bondowoso ia tidak lepas dengan bacaan Al-Qur’an dan Shalawat.
“Shalawat itu benar-benar tajam, Mas. Dari awal start sampai finish saya terus membaca shalawat. Bahkan, ketika berhenti di pit stop untuk menaruh kupon undian saya terus membaca shalawat. Alhamdulillah, Allah langsung mengabulkan doa saya,” pungkasnya.
Penulis: Sholahudin Ghazali