Pekalongan, NU Online Jateng
Putra Mualif Kitab Amtsilati KH Muhammad Rizqi Al Mubarok mewisuda puluhan Santri Amtsilati Chmairoh Medono, Kota Pekalongan pada Ahad (25/6/2023).
Di hadapan ratusan pengunjung, Gus Rizqi dalam taushiyahnya menerangkan tidaklah rugi bagi para wali santri memondokan buah hatinya di pesantren. “Orang tua tidak rugi jika memondokan anaknya di pesantren, karena jika memondokan anak rumah sakit maka biayanya jauh lebih banyak,” ujarnya.
Gus Rizqi juga menjelaskan bahwa menitipkan anak di pesantren saat ini menjadi pilihan yang sangat bijak. “Para orang tua nampaknya semakin sadar bahwa selain membekali anak dengan ilmu dunia, mereka pun sangat perlu diberikan bekal ilmu akhirat,” ucapnya.
Dalam hal ini lanjut putra pertama KH Taufiqul Hakim Jepara, pendidikan agama menjadi sangat penting dalam menghindarkan anak-anak, terutama remaja dari pegaulan yang tidak kita inginkan.
Dalam kesempatan tersebut Gus Rizqi juga berpesan kepada para santri kunci kesuksesan dalam meraih ilmu. “Pertama adanya kesungguhan guru di dalam mendidik murid-muridnya, yang kedua murid harus bersungguh-sungguh ingin mendapatkan ilmu, dan yang ketiga ialah sabar,” ucapnya.
Pengasuh Pesantren Amtsilati Chumairoh Kiai Muhammad Imam Muhajir kepada NU Online Jateng, Kamis (29/6/2023) menjelaskan, wisuda amtsilati dan fashohati ke-2 berjalan lancar.
“Alhamdulillah acara berjalan lancar untuk amstilati dengan program 6-12 bulan, alhamdulillah semunya dapat lulus dengan predikat yang baik, dan wisuda ini akan di agendakan akbar setiap tahunya,” terangnya.
Pesantren Amtsilati Chumairoh juga membuka pendaftaran santri baru baik program santri mukim atau program FBA Center (Forum bimbingan amtsilati). “Insyaallah akan terus kita buka pendaftaran untuk santri baru, nanti akan kita sebar untuk pengumunan penerimaan santri baru,” pungkas pria jebolan UIN Abdurahman Wahid Pekalongan.
Dikesempatan tersebut Pesantren Amtsilati dan TPQ Chumairoh mewisuda 43 santri terdiri dari 32 wisudawan amtsilati dan 11 wisudawan fashohati.
Pengirim: Seiv Robbani
https://jateng.nu.or.id/dinamika/puluhan-santri-amtsilati-chumairoh-medono-pekalongan-diwisuda-aQMLI