Surabaya, NU Online Jatim
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memiliki target menjadi kampus go internasional. Target tersebut dicapai dengan melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di dunia, tak terkecuali di kawasan Timur Tengah dan Eropa.
Kerja sama antar universitas di tingkat internasional telah menjadi suatu kebutuhan mendesak bagi perguruan tinggi di Indonesia. Menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan dari luar negeri dapat membawa sejumlah manfaat yang signifikan, mendukung pengembangan akademis, riset, dan prestasi global universitas di tanah air.
“Kita sudah ada aktivitas penelitian bersama antara dosen Unusa dengan dosen-dosen di kampus kawasan Timur Tengah dan Eropa. Sehingga di akhir tahun kemarin kita mencoba ekspansi ke kawasan Timur Tengah dan Eropa,” ujar Wiwik Afridah, Direktur Perencanaan, Pengembangan, Kerja sama, dan Alumni Unusa, kepada Basra, Sabtu (23/03/2024).
Wiwik melanjutkan, sesuai perencanaan strategis di tahun 2022-2026 Unusa menargetkan bisa dikenal di tingkat ASEAN. Kemudian di tahun 2026 hingga 2030 Unusa bisa merambah level Asia.
“Nah sekarang kan sudah 2024 jadi harus sudah pengenalan aktivitas Unusa di level Asia. Sehingga kita inisiasi untuk hadir dengan mitra kita (kampus) di kawasan Eropa yang berdekatan dengan Asia,” jelasnya.
“Jadi ada negara Turki untuk kawasan Eropa Timur dan Arab Saudi untuk kawasan timur tengah,” imbuhnya.
Wiwik lantas menyebut sejumlah kampus di Turki dan Arab Saudi tepatnya Riyadh yang sudah bekerja sama dengan Unusa, yakni Medipol university, Istanbul Zaim University, Istanbul Technology University, Atlas University, Green Crescent. Sedangkan di Riyadh ada kampus King Saud University.
“Dengan Istanbul Zaim sudah ada MoU dan sudah ada plan yang konkret. Kemudian untuk kampus yang lain kita sudah inisiasi dan di bulan Maret ini sudah tertanda tangani beberapa (MoU). Yang Istanbul sudah dua kampus yang tertanda tangani dan sudah ada implementasinya,” ungkap Wiwik.
Ada pun implementasi dari kerja sama tersebut antara lain visiting dosen offline maupun online, kemudian ada aktivitas bersama yang bisa dilakukan dosen, salah satunya adalah kegiatan pengabdian masyarakat di sekolah madrasah di Riyadh.
“Jadi teman-teman dari fakultas keguruan ada program mengajar di sekolah Indonesia yang ada di Makkah dan Riyadh. Intinya kegiatan kerja sama ini mencakup tri dharma kampus, yakni bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” jelas Wiwik.
Dengan adanya kerja sama Unusa dengan sejumlah kampus di kawasan Eropa Timur dan Timur Tengah ini diharapkan dapat kian mengukuhkan posisi Unusa sebagai kampus global.