Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Muhyidin Ishaq menegaskan bahwa ruang tinggal atau habitat bagi perkumpulan NU adalah di masjid dan pesantren. Ia ingin NU kembali ke habitatnya.
“Kembalikan harakah Nahdliyah (gerakan ke-NU-an) itu di pondok-pondok pesantren atau masjid. Kalau ada acara jangan di hotel melulu, tapi di masjid sama pesantren. Hari ini udah bener,” ungkap Kiai Muhyidin saat menyampaikan Khutbah Iftitah dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) II NU DKI Jakarta, di Masjid KH Raya KH Hasyim Asy’ari, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Ahad (31/7/2022).
Kiai Muhyidin mengungkapkan, beberapa waktu lalu, PCNU Jakarta Selatan menggelar musyawarah kerja cabang (muskercab) di sebuah hotel yang mahal. Saat sambutan, Kiai Muhyidin pun menegur jajaran PCNU Jakarta Selatan.
“Saya bilang, ini (membuat acara di hotel) cukup yang pertama dan terakhir. Alhamdulillah (Muskerwil II NU DKI Jakarta) dapat tempat di masjid. Ini baru NU. Harakah Nahdliyah sudah dimulai hari ini,” tegasnya.
Selain itu, Kiai Muhyidin mengingatkan bahwa keberadaannya saat ini di NU diniatkan sebagai khidmat. Dulu, NU berada di depan masyarakat. Tetapi sekarang, Kiai Muhyidin ingin agar NU ada di tengah-tengah masyarakat.
Kiai Muhyidin pun berharap agar Muskerwil II NU DKI Jakarta ini menghasilkan program-program yang membumi sehingga menyentuh masyarakat, melalui cabang, ranting, sampai anak ranting.
“Saya ingin hal-hal yang dirumuskan hari ini jangan sekadar teori yang ada di awang-awang. Teorinya harus menapak di bumi. Yang bisa dikerjakan oleh segenap pengurus, baik PWNU, PCNU, MWCNU, ranting, dan anak ranting,” katanya.
NU Jakarta menggeliat
Kiai Muhyidin berkisah, saat sedang melaksanakan ibadah haji beberapa waktu lalu, ia sempat berbincang-bincang dengan para kiai di daerah lain. Para kiai tersebut mengapresiasi Kiai Muhyidin karena NU di Jakarta sudah menggeliat.
“Katanya NU Jakarta sekarang sudah menggeliat. Bukan hidup, tapi menggeliat. Saya katakan, saya coba menjahit keluarga NU yang kemarin ‘ngekos’ di tempat lain. Saya ajak pulang ke rumahnya sendiri yaitu NU. Yuk kita pulang. Rumah kita memang banyak bocornya, banyak jendela yang nggak ada, pintunya sobek, yuk kita benerin,” kata Kiai Muhyidin.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.