Bogor, NU Online
Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) meggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Rabu-Kamis, 28-29 September 2022 di Wisma Tugu Kementerian Agama, Bogor, Jawa Barat.
Ketua LTM PBNU H Mansyur Syaerozi menceritakan saat dirinya diangkat sebagai Ketua LTM PBNU masa khidmah 2015-2020, ia sowan kepada seorang kiai untuk meminta nasihat. Kiai tersebut justru mengajukan sebuah pertanyaan kepadanya mengenai definisi masjid. H Mansyur menjawab bahwa masjid adalah tempat bersujud. Namun sang kiai meminta dirinya bertanya kepada yang punya masjid, yaitu Allah swt.
Dari situ, H Mansyur memahami definisi masjid menurut Allah seperti yang terdapat dalam hadits qudsi berikut.
“Sesungguhnya rumah-rumah-Ku di bumi adalah masjid-masjid. Siapa yang mendatangi masjid dia saya catat sebagai orang yang memakmurkan rumah-Ku. Beruntunglah orang yang bersuci di rumahnya (mandi dan ambil wudhu di rumahnya), kemudian menemui-Ku di rumah-Ku. Hak-Ku adalah memuliakan orang yang datang ke rumah-Ku,” katanya.
“Datang saja dimuliakan. Apalagi yang mengurusi masjid. Maka itulah yang menjadi pegangan saya sebagai Ketua LTM sehingga mengurus masjid,” ujarnya.
Pertanyaan kedua dari sang kiai, lanjut H Mansyur, mengenai apa yang diperintahkan oleh Yang punya rumah kepada manusia. “Perintah kepada kita adalah memakmurkannya,” lanjut H Mansur.
Ia menyebutkan di dalam Al-Qur’an, ada dua perintah memakmurkan yaitu memakmurkan masjid dan memakmurkan bumi. “Dialah Allah yang menciptakan kalian dari tanah dan menuntut kalian untuk memakmurkannya. Maka motto LTM PBNU adalah dari rumah-Nya, kita makmurkan bumi-Nya. Dari rumah-Nya kita makmurkan Indonesia,” seru H Mansur disambut tepuk tangan hadirin.
Ia memberikan contoh jika ada sejuta masjid yang setiap masjidnya ada 50 jamaah, maka ada 50 juta jamaah yang dimakmurkan. Jika ada 50 juta jamaah yang dimakmurkan, maka berarti memakmurkan Indonesia.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Rakernas LTM PBNU Wahyudin mengatakan kegiatan ini diikuti 16 LTM NU tingkat wilayah dan 93 pengurus LTM NU tingkat cabang. Selain itu, hadir juga peninjau dari 28 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan 58 dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Indonesia, sehingga total peserta 190 orang.
Rakernas LTM PBNU diharapkan bisa menghasilkan hal-hal terbaik sesuai dengan tujuan menguatkan kembali semangat dan tujuan didirikannya Lembaga Takmir Masjid NU bagi jamiyah NU.
Selain itu, kata Wahyudin, melalui Rakernas dapat terselenggara koordinasi, konsolidasi program kerja Lembaga Takmir Masjid NU sinergis dan kolaboratif, mulai pusat sampai ranting bahkan anak-anak ranting.
“Juga muncul gagasan-gagasan baru isu-isu baru bagaimana masjid NU menghadapi kondisi hari ini ke depan dan tantangan selanjutnya,” tegasnya.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Syakir NF
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.