Purworejo, NU Online Jateng
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo merayakan peringatan 1 Abad NU dengan menggelar kegiatan ziarah ke sejumlah makam auliya dan ulama di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketua MWCNU Purworejo KH Muhammad Haekal mengatakan, kegiatan wisata ziarah dilaksanakan Ahad (28/8/2022) diikuti pengurus MWC, perangkat, ranting, dan badan otonom (banom) NU dengan mengerahkan 10 armada bus.
“Aktivitas ini merupakan bagian dari rangkaian agenda kegiatan yang disusun untuk merayakan peringatan se-abad NU sekaligus menjadi ajang konsolidasi akbar khadim nahdliyin di Purworejo,” katanya.
Menurutnya, melalui kegiatan ziarah pula diharapkan akan semakin menguatkan jalinan ukhuwah an-nahdliyah antara pengurus NU, dengan seluruh badan otonom NU dan segenap warga NU.
Selain itu, lanjut kiai Haekal yang juga Pengasuh Pesantren Al-Fahham, kegiatan ziarah merupakan upaya taqarrub ilallah, mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui rasa cinta kepada auliya dan orang-orang saleh (hubbus sholihin wal auliya).
“Setelah berziarah diharapkan muncul inspirasi-inspirasi yang nantinya dapat diwujudkan sebagai program khidmah pada organisasi sehingga dapat bermanfaat bagi umat, dan tentu saja semuanya semakin baik dan kompak menyambut 100 tahun NU,” terangnya.
Ketua Panitia Ziarah KHM Farchan Sulistyanto kepada NU Online Jateng, Rabu (31/8/2022) menjelaskan, kegiatan ziarah juga bertujuan untuk mempererat hubungan jamaah NU baik yang berkhidmah melalui jalur kultural dan struktural serta dengan tokoh yang diziarahi.
“Ada sekitar 500 peserta dari Pengurus MWCNU, Pengurus Ranting (PR) NU se-Kecamatan Purworejo, badan otonom serta jamaah NU antusias mengikuti. Adapun titik kumpul bertempat di SMP Sultan Agung Purworejo,” ucapnya.
Reute ziarah yang ditempuh ujarnya, diawali ke Solotiyang Purworejo, Mbah Mad Watucongol, Mbah Dalhar Watucongol, Mbah Nur Iman Mlangi, Ki Ageng Gribig Klaten, Habib Anis Solo, dan Sunan Pandanaran Klaten.
“Ziarah sebagai bagian dari tradisi kita, di dalamnya banyak kebaikan salah satunya mengambil keteladanan para auliya dan ulama, jika ini terus dilaksanakan baik untuk memperkuat Islam aswaja an-nahdliyah,” pungkasnya.
Pengirim: Hilmi Fauzi
