Rektor UIN Walisongo Semarang Ajak Wisudawan Perkuat Integritas dan Akhlakul Karimah

Semarang, NU Online Jateng
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Prof H Imam Taufiq mengatakan, momentum wisuda bukan berarti belajar selesai begitu saja. “Namun pertanda bahwa mahasiswa harus mulai terjun langsung di tengah masyarakat dengan tugas suci berkhidmah memberikan dedikasi dan pengabdian yang luar biasa,” tegasnya. 

Atas nama pimpinan UIN Walisongo Semarang lanjutnya, dirinya mengucapkan selamat, alfu mabruk, kepada semuanya yang hari ini diwisuda. Disampaikan, berdasar data akademik bahwa 81 persen dari 762 wisudawan sarjana, magister, dan doktoral, itu lulus tepat waktu. 

“Mudah-mudahan ilmunya bermanfaat, mudah-mudahan barakah, mudah-mudahan cepat segera mendapatkan jodoh,” doa Prof Imam dalam Wisuda ke-88 di Auditorium Prof TGK H Ismail Ya’qub, Selasa (23/05/2023).
 

Menurutnya, wisuda kali ini harus kita apresiasikan untuk orang tua. “Mereka semua yang mendukung, membimbing, mengawal, mendonasi, dan memberikan semuanya baik fisik non fisik, materi dan doa yang tidak pernah berhenti untuk anak-anak tercintanya,” ujarnya.

Prof Imam yang juga Wakil Rais PWNU Jateng mewanti-wanti wisudawan agar tidak terlalu khawatir dengan masa depan. “Ada tren yang cukup ramai dengan istilah fear of missing out (fomo). Ada orang merasa ketakutan, ada orang merasa gugup dan gagap, dan khawatir tidak bisa ikut ramai-ramai dalam perkembangan hari ini terutama di medsos,” ungkapnya. 

Dirinya mengingatkan agar wisudawan tidak harus ikut-ikutan pola atau tren yang berlebihan, namun tetap berbekal integritas, keilmuan, dan akhlakul karimah. UIN Walisongo dengan unity of sciences (wahdatul ulum) mengajarkan kepada kita bahwa di atas segalanya ada Sang Khalik, Sang Alim Yang Maha Alim. 


Mahasiswa Program Magister Pendidikan Agama Islam Evita Nur Apriliana (Foto: Siswanto)
​​​​​​​

“Dialah sumber ilmu dari segala macam ilmu yang memiliki ilmu yang semuanya orang berangkat dari dzat Yang Maha Ilmu, Yang Maha Agung itu. Karena itu kita dedikasikan dan niatkan semuanya untuk menyerap dan menerjemahkan ilmu Sang Alim sehingga tidak ada lagi dikotomi pada diri kita,” ungkapnya. 

Mahasiswa Program Magister Pendidikan Agama Islam Evita Nur Apriliana yang memberikan sambutan mewakili wisudawan mengatakan, betapa waktu berjalan cepat. Masih jelas terasa bagaimana mengerjakan berbagai tugas kuliah, diskusi, dan juga penelitian. Pada satu sisi proses itu sudah berhasil. Di sisi yang lain kita mesti mengaplikasikan ilmu dengan arif dan bijaksana.

“Alih-alih menjadi beban, proses selama beberapa tahun ini yang akan menjadi landasan kita dalam terus belajar di masa yang akan datang. Gelar sarjana, magister, dan doktor yang hari ini kita terima membawa kesadaran bahwa setelah hari ini masyarakat akan memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap keahlian dan ilmu kita,” katanya. 

Disampaikan, wisudawan harus senantiasa meng-upgrade diri. Pencapaian hari ini bukanlah akhir dari pembelajaran. Proses belajar akan senantiasa kita lakukan sepanjang hayat. “Dalam rangka menatap masa depan, kita dapat belajar dari visi UIN Walisongo ‘Menjadi Universitas Islam Riset Terdepan Berbasis Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan dan Peradaban pada Tahun 2038’,” ungkapnya. 

Kepada NU Online Jateng usai diwisuda dirinya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh sivitas akademika UIN Walisongo atas pengalaman yang berharga dan tak terlupakan. 

“Terima kasih yang setulus tulusnya juga kami ucapkan kepada orang tua dan keluarga atas pencapaian yang membahagiakan serta membanggakan ini. Takkan pernah kami raih tanpa cinta dan kasih sayang serta doa tulus yang tiada henti dari orang tua dan keluarga kami,” pungkasnya. 

Pengirim: Siswanto AR


https://jateng.nu.or.id/regional/rektor-uin-walisongo-semarang-ajak-wisudawan-perkuat-integritas-dan-akhlakul-karimah-iHFzI

Author: Zant