Gresik, NU Online Jatim
Ketua Presnas yang juga Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) yang akrab disapa Prof Maskuri mengapresiasi kegiatan dengan diawali ziarah ke makam wali sebagai bentuk tradisi menjaga warisan para kyai.
“Saya akui yang mendesain acara ini hebat, ada nilai-nilai spiritual yang dipertahankan selain nilai sosial, dakwah dan ekonomi sebagaimana diajarkan para pendahulu kita seperti para Wali Songo,” ujarnya.
Sebagai Ketua Presnas Ikapete, Prof Maskuri berharap nilai-nilai yang ditinggalkan oleh para kyai-kyai dan para wali selalu dijadikan pegangan dalam bermasyarakat.
“Sehingga, para santri selalu bisa diterima dengan baik dan bermanfaat di masyarakat,” terangnya.
Dari sudut pandang Budayawan juga disampaikan oleh KH. D. Zawawi Imron bahwa pada hakikatnya para auliya’ yang diziarahi itu tidak mati. “Sehingga ketika sedang berziarah ke makam seperti ibarat HP yang dicharge ketika habis baterainya,” katanya.
Tentunya, dengan begitu akan meningkatkan vitalitas dalam hidup. Menurutnya, manusia jangan mati sebelum mati.
“Ketika manusia kehilangan vitalitasnya, maka itu seperti mati sebelum menghadapi mati yang sebenarnya, ibarat kata mati dua kali,” pungkasnya.