Semarang, NU Online Jateng
Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menggelar konsolidasi bersama Pengurus Cabang (PC) RMI kabupaten/kota se-Jawa Tengah, acara ini secara khusus berfokus pada pengelolaan Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), dan Pesantren Putri. Bertempat di Pondok Pesantren As-Shodiqiyah Semarang, pada Rabu (23/10/24).
Dengan pemetaan yang jelas, KH Ahmad Fadhlullah Turmudzi, Ketua RMI PWNU Jawa Tengah berharap dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren, serta memberikan dukungan yang sesuai dengan kondisi masing-masing lembaga.
“Hal ini juga sejalan dengan visi organisasi untuk mendorong peningkatan kualitas pesantren di berbagai aspek, baik pendidikan, manajemen, maupun kesejahteraan santri,” ujarnya.
Pertemuan ini membahas sejumlah topik secara mendalam, mulai dari tantangan yang dihadapi pesantren dan Madin dalam konteks pendataan hingga pentingnya kolaborasi lintas wilayah dalam menyatukan informasi yang valid. Konsolidasi ini menjadi forum penting bagi para pengurus PC RMI di berbagai kabupaten/kota untuk bertukar pengalaman dan membahas solusi terkait masalah-masalah yang dihadapi, terutama dalam hal akurasi dan kelengkapan data.
Selain itu, agenda utama dalam pertemuan ini adalah proses pendataan menyeluruh terhadap lembaga-lembaga pendidikan pesantren di wilayah Jawa Tengah, yang bertujuan memperkuat koordinasi dan sinkronisasi data antara pengurus wilayah dan cabang.
Nantinya, data yang lengkap dan terstruktur akan menjadi landasan untuk mengembangkan program-program yang relevan dengan kebutuhan pesantren, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan keagamaan yang diberikan kepada santri.
Lebih lanjut, KH Abu Choir selaku sekretaris RMI PWNU Jateng menambahkan bahwa pendataan yang lebih baik akan membantu RMI PWNU Jawa Tengah dalam memperjuangkan hak dan aspirasi pesantren, termasuk dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak lain yang memiliki peran penting dalam pengembangan lembaga pendidikan keagamaan.
“Dengan adanya data yang valid, RMI PWNU Jawa Tengah dapat menunjukkan kondisi faktual pesantren, Madin, dan pesantren putri yang akan menjadi dasar untuk menarik dukungan program-program pemberdayaan,” jelasnya.
Konsolidasi ini juga merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk menjaga eksistensi dan relevansi pesantren di era modern. Pesantren sebagai salah satu pilar pendidikan Islam di Indonesia harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, baik dari segi pengelolaan, kurikulum, maupun fasilitas. Melalui koordinasi yang intensif antara PWNU dan PC RMI di seluruh Jawa Tengah, diharapkan program-program yang dikembangkan dapat lebih responsif terhadap tantangan kontemporer dan kebutuhan pesantren di tingkat lokal.
Melalui upaya konsolidasi ini, RMI PWNU Jawa Tengah berharap bahwa seluruh pesantren, baik putra maupun putri, serta Madrasah Diniyah di Jawa Tengah, dapat memperoleh perhatian yang lebih baik serta dukungan yang tepat guna dalam pengembangan kapasitas dan keberlanjutan pendidikan keagamaan. Inisiatif ini menjadi bagian penting dalam komitmen RMI PWNU Jawa Tengah untuk terus memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang berdaya saing tinggi, relevan dengan zaman, dan mampu melahirkan generasi pemimpin bangsa yang berkualitas.