Ada orang-orang yang ketika dalam keadaan sulit seperti ditimpa kesusahan, kesengsaraan, sakit atau kemiskinan lalu secara lahiriyah sudah tidak ada yang ditengok untuk dimintai bantuan atau pertolongan, niacaya berputus asa karena kehilangan harapan.
Padahal, tidak seharusnya seperti itu (berputus asa), melainkan beramal shaleh dan mendekat kepada Allah seraya berharap pertolongan-Nya agar cepat dibebaskan dari sengkarut kehidupan.
Sebaliknya, tidak sedikit orang yang ketika diberi kesenangan berupa kesehatan, harta, kekuasaan, kemenangan, atau kesenangan yang lain, apalagi kalau kesenengan yang diberikan itu berlebih, biasanya lalu sombong dan berpaling tidak bersyukur kepada Allah SWT (lupa dan menjauh dari-Nya).
Padahal, tidak seharusnya seperti itu, justru bersyukur dan mendekat kepada-Nya adalah cara yang terbaik agar kesenangan tidak dihilangkan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 83:
وَاِذَاۤ اَنۡعَمۡنَا عَلَى الۡاِنۡسَانِ اَعۡرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَــُٔوۡسًا
Artinya:
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia, niscaya dia berpaling dan menjauhkan diri dengan sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa. (QS Al-Isra : 83)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/saat-mendapat-kesenangan-biasanya-lupa-4g8Am