Santri Darul Falah Besongo Semarang Ziarah dan Studi Banding ke Jatim

Semarang, NU Online Jateng
Jajaran pengurus pondok dan santri Darul Falah Besongo, Ngaliyan, Kota Semarang adakan ziarah dan studi banding di Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, Jawa Timur pada Sabtu-Ahad (05-06/11/2022).

Pengasuh Pesantren Darul Falah Besongo KH Imam Taufiq mengatakan, kunjungan ke Pesantren di Situbondo selain untuk silaturahim juga untuk menimba ilmu tentang pengelolaan pesantren.

“Hari ini kami sangat bergembira, hadir di salah satu pusat keilmuan nusantara yakni Pesantren Salafiyah Syafi’iyah di Asembagus, Situbondo. Di sini lahir auliya, lahir karamah, lahir sejarah Indonesia. Dimulai dari mbah As’ad Syamsul Arifin yang semula membawa amanah mbah Kholil. Kemudian terdistribusi sampai hari ini yang hampir satu abad,” ucapnya. 

Disampaikan, niatnya silaturahmi dan thalabul ilmi sebagai kesinambungan ilmu dan sanad untuk menjadi bagian dari santri Salafiyah Syafi’iyah Situbondo. “Serta bisa menjadikan santri  Pesantren Besongo menjadi bagian dari santri Salafiyah Syafi’iyah Situbondo,” ujarnya. 

Dikatakan, di tengah kompleksitas dan tantangan hari ini, kita semuanya harus hadir sebagai sosok pesantren yang bisa menjadi backing dari menjaga moral negara dan bangsa. 

“Problem hari ini salah satunya bisa dipecahkan melalui pesantren, dengan cara tetap menumbuhkan nilai-nilai tawadhu, nilai-nilai akhlakul karimah, dan yang paling utama nilai-nilai untuk mencari ilmu,” jelas Kiai Taufiq yang juga Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang itu.

Pengasuh Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo KHR Achmad Azaim Ibrahimy mengatakan, kegiatan ini adalah bagian dari al-arwah junudun mujannadah, bahwa telah direncanakan tertulis di lauhful mahfudz.

“Kita pernah bersatu bersama, sehingga dalam kehidupan dunia ini kita pertemukan kembali oleh Allah SWT,” ungkapnya. 

Di samping itu lanjutnya, tidak ada yang bisa kita banggakan kecuali kita menjadi bagian dari para ulama. “Dalam arti ikut menyebarkan keilmuan ajaran wirid dzikir dan sepanjang sejarah survive, bertahan dari apa yang suka menjadi gosip istilah ahlussunnah wal jamaah serta kita dipersatukan dalam satu keluarga besar, yaitu Nahdlatul Ulama,” ujarnya. 

Menurutnya, kita pernah hidup di dunia kanlusr. Tahu bagaimana dinamika kampus. “Kalau mereka dengan doktrinnya tersebar, kami juga tidak salah karena ingin menjaga merawat anak-anak kami yang kami yakini sebagai warisan ajaran orang tua kami,” pungkasnya.

Salah satu rombongan santri Dafa Besongp M Raif Al-Abrar kepada NU Online Jateng, Jumat (11/11/2022) menjelaskan, selain silaturahim ke pesantren, rombongan juga berziarah ke beberapa muasis NU di Jawa Timur.

“Alhamdulilah semua berjalan lancar dan pengalaman yang sangat berharga akan menjadi modal untuk mengelola dan mengembangkan Pesantren Darul Falah,” pungkasnya. (*)
 


https://jateng.nu.or.id/regional/santri-darul-falah-besongo-semarang-ziarah-dan-studi-banding-ke-jatim-mvQla

Author: Zant