Surabaya, NU Online
Pengurus Besar (PB) Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) menggelar sarasehan dalam menyambut 1 abad NU. Momen tersebut sebagai bentuk penyampaian program kerja hingga sharing program di daerah yang sarat inspirasi.
Ketua Lesbumi PBNU, KH Jadul Maula menjelaskan, sarasehan Lesbumi dibingkai dengan pembacaan wirid saptawikrama, tawasulan, shalawatan, manaqiban serta mempertemukan Pengurus Cabang Lesbumi, pemangku makam wali, termasuk beberapa dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser.
“Lalu ada membaca semacam syair yang itu mungkin dulu banget, pengenalan untuk orang awam NU, apa itu Lesbumi ulama tetapi kaya syair sepertinya itu peninggalan dulu zaman 60-an,” ungkap KH Jadul Maula, Senin (06/02/2023).
Pengasuh Pondok Pesantren Budaya Kaliopak Bantul Yogjakarta ini mengungkapkan terungkap partisipasi dari PC Lesbumi di berbagai daerah sangat antusias. Salah satunya dari Lesbumi Malang, program semacam nostalgia menginap di pesantren yang ada di Malang.
“Pengurus itu keliling nginep di pesantren, kayak kembali back to pesantren dengan cara keliling pesantren,” terangnya.
Putra dari pasangan KH Machmud Masjkur dan Hj Fatriyah Amin ini menambahkan, dalam sarasehan juga disampaiikan program Lesbumi ke depan. Dirinya mengakui bahwa program di Lesbumi seperti spontanitas, contoh dalam gelaran Religion 20 (R20) tidak ada agenda Lesbumi, tiba-tiba muncul dan menjadi ada launching gerakan ekologi spiritual.
Alumnus IAIN Sunan Kalijaga jurusan Sastra dan Bahasa Arab tahun 1997 mengaku, program di Lesbumi memang demikian menjadi ada. Seperti juga Komite Hijaz bagian dari 1 abad NU tiba-tiba muncul menjadi event sendiri. Orang banyak penilaian kegiatan sederhana bisa disebut kecil, tetapi strategis dan punya makna yang besar yang mendasar bisa mendampingi agenda-agenda besar.
“Jadi, agenda PBNUnya tingkat ke langit kalau Lesbumi ini tingkat buminya. Makna dari penanaman pohon itu menjadi akar menyatukan semua program-program Lesbumi di daerah bisa disatukan oleh menanam pohon pusaka. Karena di Rakernas kita akan menjadi tema itu tauhid menumbuhkan kebudayaan menyuburkan pohon kehidupan,” terangnya.
Sementara, salah satu Pengurus Lesbumi PBNU, Ki Ardhi Purbo Anthono mengungkapkan bagi Lesbumi bisa berkhidmah di NU adalah sebuah hidayah dan anugerah yang luar biasa. Karena tidak semua bisa ber-NU dan diberi kesempatan berkhidmah loyalitas dan totalitas.
Ia mengungkapkan, beberapa daerah ada acara besar di Kota Malang dan Kabupaten Malang sangat luar biasa di dalam memeriahkan 1 abad NU. Memeriahkan 1 abad NU termasuk l berkolaborasi dengan unsur PC GP Ansor Banser Kabupaten Malang.
Kegiatan tersebut apel kebangsaan merah putih dihadiri oleh 10 ribu Banser se-kabupaten dan dihadiri Gus Yaqut Cholil Qoumas atau yang kerap disapa Gus Menteri. Serta ditutup puncak acara dengan pagelaran wayang kulit.
“Yang penting bagi kami adalah menghadirkan spirit memulihkan, mengembalikan semangat juang, ketulusan kerelaan pengorbanan dari beliau para pendiri NU. Maka hadirnya NU sebagai kelanjutan dakwah bil hikmah dan menyampaikan Islam dengan cara yang rahmatan lil alamin di Nusantara,” tutupnya.
Pewarta: M Syakir NF
Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
https://www.nu.or.id/nasional/sarasehan-pb-lesbumi-pada-momentum-1-abad-nu-penuh-inspirasi-x5hpq