Tadi malam aku bersama para santri menyelenggarakan ritual Nishfu Sya’ban dengan membaca Surah Yasin 3 kali lalu berdoa. Sesudah itu aku bercerita tentang Nishfu Sya’ban.
Nabi ditanya istrinya Sayyidah Aisyah: “Saya melihat panjenengan pada bulan ini tidak seperti bulan-bulan yang lain. Memangnya ada apa ya?.
Nabi menjawab :”Iya memang, sayangku. Ini bulan yang sering dilupakan orang-orang. Padahal nanti, malam tanggal 15, (Nisfu Sya’ban) semua aktifitas manusia yang dicatat Malaikat, akan dilaporkan kepada Allah. Aku ingin saat itu aku sedang berpuasa, sedang khusyuk mengingat Allah dan mengerjakan hal-hal baik”.
Lalu sebuah riwayat menyebutkan pada malam Nisfu Sya’ban Sayyidah Aisyah kehilangan Nabi. Beliau tidak ada di kamar. Hatinya sempat deg-degan. Dan bertanya-tanya,
“Duh sayangku ke mana ya?,”.
Lalu mencarinya. Eh، Sang suami ada di Baqi’, kuburan para sahabat dan syuhada. Beliau sedang menengadahkan tangannya lalu matanya berlinang air mata sambil menatap ke langit”.
Begitu antara lain ceritanya.
Para santri bertanya:apa yang dimaksud orang-orang melupakan bulan itu?.
Aku menjawab sebisanya sambil tersenyum-senyum kadang tertawa kecil, karena mereka sangat sibuk melakukan kegiatan-kegiatan . Antara lain : Akad Nikah sekalian resepsinya yang ramai dan megah, Khataman Al Qur’an, khataman Alfiyah, Imtihan Akhir Sanah (akhir tahun), Ziarah ke Walisanga dan para kiai, piknik, tour, rekreasi ke tempat-tempat yang indah, dan lain-lain. Hehehe
Para santri tersenyum-senyum, sesekali ger-ger.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
https://jabar.nu.or.id/hikmah/sekadar-cerita-nisfu-sya-ban-CELeV