Semarang, NU Online Jateng
Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Kota Semarang menggelar Konser Budaya di kawasan Silayur Park, Ngaliyan, Kota Semarang, Sabtu (26/8/2023) malam.
Pagelaran seni tersebut dilaksanakan untuk menyemarakkan dan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke 78 Republik Indonesia.
Ketua Lesbumi Kota Semarang H Sukat Abdul Muiz mengatakan, Lesbumi sebagai lembaga NU diakui kurang populer di masyarakat. Padahal, Lesbumi didirikan oleh tokoh NU yakni Asrul Sani dan Usmar Ismail pada 28 Maret 1962.
“Kalau mendengar kata Lesbumi, masyarakat merasa agak asing ya, padahal organisasi ini lahir pada tahun 1962,” ungkapnya.
Dirinya lantas menjelaskan, Lesbumi merupakan strategi dakwah NU dalam menjaga rakyat Indonesia dari paham yang menyimpang melalui budaya. “Jadi bukan hanya ngurusi rebana, qasidah saja, tetapi kesenian dan budaya secara luas. Ada seni rupa, seni musik, teater, dan sebagainya,” ujarnya.
Lesbumi kata Muiz, merangkai dari kalangan ulama, seniman, dan umara (pemimpin) yang bersatu membina masyarakat melalui budaya yang baik. “Salah satu targetnya, membina akhlak putra bangsa melalui kesenian, membina budaya yang tidak lepas dari akhlakul karimah,” ucapnya.
Ketua Panitia Konser Budaya Lesbumi Choirul Awaludin menjelaskan, kegiatan konser budaya merupakan kepedulian Nahdlatul Ulama (NU) terhadap kesenian yang kian tergerus oleh zaman.
“Kegiatan semacam ini harus tetap diadakan agar generasi penerus NU mengetahui. Apa yang dilakukan Lesbumi merupakan kepedulian NU terhadap budaya yang mulai tergerus zaman,” ungkapnya.
Dikatakan, dalm konser budaya ditampilkan pembacaan puisi, musik, dan teater yang menuangkan ide kreatif dan kritis. “Tentunya kami berharap ide-ide yang tertuang melalui kesenian ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi tersendiri untuk warga Kota Semarang yang lebih baik,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat