Bantul, NU Online
Pembangunan Mushala Gedung Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Dlingo, Kapanewon (Kecamatan) Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah selesai. Menandai penggunaan mushala tersebut dilakukan peresmian pada Senin (15/5/2023) bersamaan dengan pengajian dan halal bihalal Ranting NU Dlingo..
Pembangunan mushala tersebut membutuhkan waktu 1,5 tahun dengan sumber dana dari donatur terutama dari keluarga H Heri Mulato. Pembangunan mushala ukuran 7×12 meter menyerap anggaran Rp180 juta. Hadirnya mushala ini menjadi bagian dari beberapa program Ranting NU Dlingo. Proses selanjutnya melanjutkan peletakan pembangunan kantor Sekretariat Ranting NU, yang saat ini masih dalam tahap penggalangan donasi dengan nilai anggaran bangunan mencapai Rp380 juta.
Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih dalam pidato sambutannya memberikan apresiasi kepada para Pengurus Ranting NU Kalurahan Dlingo atas capaian pembangunan mushala.
“Kita patut bersyukur atas kehadiran mushola yang telah berdiri, sebagai bagian dari Gedung Ranting NU Dlingo yang akan dibangun. Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada pengurus dan seluruh anggota Ranting NU Kalurahan Dlingo. Mari terus bersinergi dan saling mendukung supaya pembangunan gedung ranting bisa berjalan lancar dan lekas selesai,” kata Halim Muslih.
Sementara itu, Lurah Dlingo Agus Purnomo di sela-sela acara menyampaikan bahwa peresmian mushala ini sekaligus juga dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Ranting NU Dlingo.
“Semoga gedung ranting yang akan dibangun bisa berjalan lancar. Mushala yang baru saja diresmikan ini nantinya semoga memberi manfaat, dapat digunakan sebagai tempat ibadah pada pengurus Ranting NU dan maupun masyarakat sekitar,” tuturnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Ar Romly Giriloyo KH Ahmad Zabidi Marzuqi yang hadir memberikan tausiyah menyampaikan keberkahan bulan Syawal dengan meningkatkan amalan-amalan sosial.
“Pada bulan Syawal, umat Islam saling bermaafan untuk mendapatkan maghfirah dan kembali menjadi suci. Berkah-berkah fitrah yang diberikan Allah swt itu semua konteks amalan-amalan sosial, hubungan hablun minannas, antarsesama manusia,” terangnya.
Kiai Zabadi melanjutkan, setelah menjadi suci perlu juga untuk melanjutkan amalan-amalan sosial lainnya yaitu meningkatkan amalan sedekah, berlomba-lomba dalam amal jariyah untuk kemaslahatan jamaah dan jamiyah NU.
“Mari kita dukung pembangunan Gedung Ranting NU Dlingo. Berinfak dengan mengisi kotak Koin NU sudah (termasuk) amal jariyah. Untuk itu, saya harapkan para pengurus NU dan seluruh jajarannya saling kompak dalam mengurus kantong-kantong infak para jamaah,” tambahnya.
Kontributor:Markaban Anwar
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.