Cilacap, NU Online
NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Cilacap Jawa Tengah mengundang banyak LAZISNU kabupaten lain untuk datang dan belajar. Hal itu bukan tanpa sebab dan bukan tanpa kerja keras dari banyak pihak.
Hal itu disampaikan Sekretaris PCNU Cilacap Khazam Bisri saat menerima kunjungan LAZISNU Purbalingga Jawa Tengah, Sabtu (29/10/2022).
Di sisi lain, kata Gus Khazam sapaan akrabnya, LAZISNU Cilacap juga mendorong partisipasi masyarakat bahwa NU bukanlah milik segelintir orang, melainkan milik semuanya. Gus Khazam juga mengatakan prinsip dalam regulasi Koin NU bukanlah tarikan atau iuran melainkan infak.
“Maka dengan Koin NU masyarakat berinfak dengan senang hati. Maka dengan infak yang terhimpun melalui Koin NU, program-program yang telah disepakati bersama pun dapat terlaksana,” sambung Gus Khazam.
Karena itu, menurutnya penting menguatkan konsolidasi kader NU; baik pada internal LAZISNU maupun secara eksternal di PCNU pada MWCNU hingga tingkatan ranting.
“Maka sangat penting adanya satu komando yakni jajaran syuriyah yang dalam hal ini adalah KH Sungada Adzkia selaku Rais Syuriyah PCNU Cilacap,” imbuhnya
Soal penguatan satu komando dari jajaran syuriyah ini, Gus Khazam bercerita bahwa Kiai Sungada belum berkenan memulai rapat apabila masih ada pengurus yang tidak hadir.
“Begitu juga keputusan yang disampaikan dalam rapat, akan menjadi keputusan dan kebijakan rapat. Selanjutnya kebijakan itu akan diteruskan pada level di bawahnya,” papa Gus Khazam.
Sebelumnya Gus Khazam mengatakan LAZISNU menjadi satu bukti bahwa NU benar-benar hadir di tengah-tengah masyarakat. LAZISNU juga menjadi bukti bahwa NU tidak hadir dalam sisi spiritual tapi juga sosial ekonomi.
“Dengan adanya LAZISNU, NU hadir tidak hanya di masjid dan mushala. Artinya, NU tidak hanya hadir dalam hal spiritual akan tetapi juga sosial ekonomi,” ujarnya.
Ketua PCNU Purbalingga KH Ahmad Muhdzir mengungkap kepuasannya terhadap paparan PCNU Cilacap terkait LAZISNU. Ia membenarkan bahwa NU berpotensi besar, namun potensi itu tidak berarti bila tidak dikelola dengan baik dan LAZISNU adalah jawabannya.
Kiai Muhdzir juga menangkap kata kunci keberhasilan pada pengelolaan LAZISNU Cilacap yakni kebersamaan dan kesatuan. Ia mengaku sangat terkesan dengan paparan Gus Khazam yang mengungkap bagaimana syuriah mempunyai suara yang vokal dalam pengambilan kebijakan.
“Kebersamaan dan kesatuan sangat penting agar bisa istiqamah menjalankan program. Maka menjadi kunci kesatuan adalah komando dari syuriyah dalam pengambilan keputusan-keputusan. Selanjutnya keputusan akan dilaksanakan dengan action di lapangan,” ujar Kiai Muhdzir.
Bagaimana keistiqamahan menjalankan program, menjadi kata kunci bahwa komando syuriyah sangat menentukan dari sisi keputusan-keputusan. Setelah itu tanfidziyah dan pengurus-pengurus lembaga melakukan action merealisasikan program.
Ia berpendapat harus ada keseimbangan dalam antara power kebijakan PCNU dengan action di lembaga untuk melaksanakan kebijakan PCNU baik syuriyah maupun tanfidziah.
Kiai Muhdzir mengatakan rombongan PCNUN Purbalingga merasa puas dengan sharing pengalaman yang mereka dapatkan. Nantinya, ilmu apa yang mereka dapatkan dari Cilacap akan diaplikasikan di Purbalingga.
Rombongan dari Purbalingga terdiri dari jajaran syuriyah, tanfidziah, sekretaris, dan pengurus NU Care-LAZISNU Purbalingga. Sementara dari pihak tuan rumah hadir, turut menyambut adalah Ketua dan Direktur Pelaksana NU Care-LAZISNU Cilacap.
Pertemuan berlangsung di Kantor NU Care-LAZISNU Cilacap di Jl. Masjid No.9, Cilacap, Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap.
Kontributor: Naeli Rokhmah
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.