Jakarta, NU Online
Memasuki bulan Syawal, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak mengingatkan bahwa konsistensi ibadah seperti pada bulan Ramadhan perlu terus dijaga.
“Kita perlu merealisasi misi Ramadhan dalam perilaku sehari-hari yang disebut amaliah pasca-Ramadhan,” ungkap Kiai Zakky dalam unggahan di media sosial Facebook-nya, dikutip Rabu (3/5/2023)
Dosen senior Universitas Indonesia itu menjabarkan bahwa terdapat amalan-amalan setelah Ramadhan yang patut dijaga dan diamalkan di luar bulan suci umat Islam itu.
Pertama, melakukan puasa sunnah. Kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu menerangkan bahwa seseorang hendaknya menjaga amalan puasa sunnah selepas menjalankan bulan sebulan penuh saat Ramadhan.
“Betapa ruginya ketika di bulan Ramadhan kita mendapatkan dua kebahagiaan yang paling luhur, ketika kita berbuka dan nanti ketika kita berjumpa dengan Allah swt di akhirat, cuma terjadi di bulan Ramadhan, jangan,” papar kiai Zakky.
Adapun puasa sunnah yang bisa dijalankan setelah bulan Ramadhan seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin Kamis, dan puasa ayyamul bidh.
“Supaya ini terus hidup di aktivitas sehari-hari kita, caranya dengan melakukan puasa sunnah. Begitu masuk Syawal, kita melakukan puasa enam hari di bulan Syawal,” terang dia.
“Kemudian puasa Senin-Kamis, lalu puasa ayamul bidh atau hari-hari putih tanggal 13, 14, 15. Jadi aktivitas puasa itu jangan berhenti di bulan-bulan setelah Ramadhan justru kita lestarikan dengan melakukan puasa sunnah,” imbuhnya.
Kedua, amaliah selepas Ramadhan yang perlu dilakukan adalah shalat malam. Jika pada bulan Ramadhan Muslim melaksanakan shalat Tarawih, maka pada bulan-bulan setelahnya umat Islam dianjurkan untuk tetap melakukan ibadah malam hari, seperti shalat Tahajud.
“Di dalam bulan Ramadhan kita melaksanakan shalat Tarawih. Shalat ini di luar bulan Ramadhan dilakukan dengan shalat Tahajud,” tuturnya.
Maka, lanjut Kiai Zakky, kebiasaan terjaga di waktu sahur itu sebaiknya tetap lanjutkan untuk melakukan shalat malam di bulan-bulan lain selepas Ramadhan.
“Setengah 4 pagi kita bangun, di situlah kita shalat Tahajud. Sampai menjelang waktu Subuh. Lalu kita ke masjid seperti Ramadhan. Dengan demikian amaliyah Ramadhan terus hidup di tengah-tengah kita,” kata dia.
“Dalam ibadah Tahajud ini, kita lestarikan setiap hari dan di saat nanti kita akan melaksanakan puasa sunnah maka kita sahur lagi. Ini lah amaliyah kita setelah Ramadhan tetap shalat malam Tahajud dan makan sahur apabila kita akan melaksanakan puasa sunnah,” tutupnya.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Syamsul Arifin
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.