Dua orang yang berselisih atau bertengkar lalu saling mendiamkan tidak saling menyapa satu sama lain biasanya dipengaruhi oleh gengsi, rasa ego, dan dendam yang berkecamuk dari masing-masing yang bertengkar.
Mengapa saling menjaga gengsi untuk mempertahankan harga diri di dunia kalau akhiratnya hancur lebur?, mengapa mempertahankan ego kalau amal ibadahnya rusak karenanya?, kata orang “makan tuh gengsimu!”.
Mengapa orang yang saling mendiamkan satu sama lain akan rusak akhiratnya?, Jawabnya, karena orang yang saling tidak bersapa hingga kelewat tiga hari, maka shalatnya tidak akan diterima.
Hadits nabi dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَ6وْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ
Artinya:
Ada tiga kelompok yang shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah). Orang yang mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya. Istri yang tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya. Dua saudara yang saling mendiamkan (memutuskan hubungan). (HR Ibnu Majah)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/shalat-orang-yang-tidak-saling-menyapa-Ynrr2