Jakarta, NU Online
Seniman Denny Malik tanpa pikir panjang langsung menerima tawaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk membuat koreografi 12 ribu Banser pada Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Delta Sidoarjo.
“Pertama kali waktu saya diminta itu karena saya fansnya NU, saya fans berat NU, pendukung NU, pokoknya dengan NU nyaman,” katanya kepada NU Online di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (27/1/2023).
“Makanya saya mau berpartisipasi di satu abad NU ini,” lanjut Denny Malik.
Denny Malik menganggap semua tawaran penampilan untuknya adalah sebuah tantangan. Terlebih penampilan yang maha besar ini, 12 ribu Banser yang notabene bukan profesional dalam dunia seni, dengan segala usia pula. “Pasti tantangan. Setiap event itu tantangan,” ujarnya.
Saat pertunjukan Asian Games saja, katanya, itu dimainkan oleh lima ribu penari SMA yang secara usia setara dan juga penari profesional maupun amatir. “Ini kan bukan profesional dan segala umur, dari lulus SMA 20-an sampai sudah beruban,” katanya.
Tantangannya adalah bagaimana membuat belasan ribu penari yang bukan profesional ini tetap kompak dengan gerakan yang harus sesuai dengan segala usia.
“12 ribu segala umur pria semua. Koreografinya harus bisa dilakukan oleh segala umur tadi,” katanya.
Proses latihan
Sebagai awalan, Denny Malik melatih 400 orang dari sembilan kabupaten di Jawa Timur selama tiga hari. Ia memberikan turorialnya sampai mereka betul-betul menguasai dan bisa menjadi mentor bagi kawan-kawannya.
Kemudian, 400 Banser tersebut kembali ke daerahnya masing-masing untuk melatih rekan-rekannya yang lain sampai berjumlah 4 ribu. Setelah itu, mereka akan kembali melatih teman-teman Banser yang lain sampai berjumlah 12 ribu.
Barulah puncaknya, 12 ribu Banser itu akan berlatih bersama di panggung utama, yaitu Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur. “Jadi, nyicil-nyicil,” ujar Seniman berdarah Minangkabau itu.
Denny Malik mengatakan, bahwa Banser tersebut baru berlatih selama dua minggu. “Ini 2 minggu latihan,” ujarnya.
Gerakan koreografi
Gerakannya bakal seperti apa? Denny Malik menegaskan agar menyaksikan saja karena bakal menjadi kejutan bagi publik.
“Saksikan saja. Surprise. Seperti apa koreografinya? Gerakannya? Ya Nanti aja jangan diceritain. Biar seru,” katanya.
Namun, ia menjelaskan bahwa koreografi itu akan terbagi ke dalam beberapa segmen, mulai dari koreografi utama, yel-yel, hingga gerakan paduan suara.
“Yang berhubungan dengan gerak itu tanggung jawab saya,” katanya.
Denny menyampaikan bahwa motto koreografi yang dibuatnya yaitu “Persatuan dan Kesatuan adalah Kekuatan”. Setiap gerak dari pementasan yang ada adalah visualisasi dari motto tersebut.
“Itu yang saya buat dan nanti akan saya visualkan dalam gerakan,” ujarnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.