Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Besar (PB) Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) melalui Bidang Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Polhukam) menggelar diskusi kelompok terumpun yang bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia (RI).
Ketua Kopri PB PMII Maya Muizatil Lutfillah mengatakan, kerjasama ini merupakan bentuk sinergi antara Kopri dengan Bawaslu untuk memperkuat literasi pemantau Pemilu di tubuh Kopri.
“Ini adalah awal Kopri bersinergi dengan Bawaslu untuk memperkuat budaya literasi pemantau pemilu di tubuh Kopri sebagai organisasi perempuan yang konsen terhadap isu-isu perempuan,” kata Maya di Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Ia menjelaskan bahwa Kopri juga konsen terhadap isu keterlibatan perempuan dalam pemilu, seperti kuota 30 persen untuk keterlibatan perempuan dan keadilan pemilu berbasis gender.
Pelatihan yang bertajuk ‘Pelatihan Peningkatan Kapasitas Perempuan Pemantau Pemilu di Era Demokrasi Digital sebagai Ajang Kompetisi Memperuat Literasi di Bidang Pemantau Kemepemiluan’ ini diikuti oleh perwakilan 230 cabang Kopri yang ada di kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
“Forum ini juga merupakan ajang konsolidasi nasional bagi Kopri bahwa pentingnya peran perempuan dalam pemilu di era digitalisasi,” tegas Maya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Polhukam Kopri PB PMII, Kamela juga mengungkapkan bahwa akan ada forum-forum lain setelah pertemuan ini yang akan fokus membahas seputar isu kepemiluan.
Ia juga mengungkapkan bahwa kader-kader Kopri di seluruh Indonesia juga akan dilibatkan untuk menjadi pemantau pemilu pada 2024 nanti.
“Seluruh sahabat-sahabat KOPRI yang tersebar di seluruh kabupaten kota yang ada di Indonesia dengan jumlah 230 cabang dan 28 PKC akan digerakan menjadi pemantau pemilu untuk menjaga ketertiban pesta demokrasi di tahun politik 2024 nanti,” tutup Kamelia.
Pewarta: Imam Hidayat
Editor: Agung Gumelar
