Bandung, NU Online Jabar
Siapa yang menyangka jika belajar di pondok pesantren bisa sekaligus belajar ilmu kesehatan. Adalah Pondok Pesantren Sabilurrahim Mekarsari, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang memiliki ide atau gagasan tersebut untuk mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan.
Pondok pesantren pimpinan KH Cep Herry Syarifuddin ini memiliki SMK dengan jurusan Analisis Kesehatan Praktisi Laboratorium yang berbasis pesantren yang mempunyai visi untuk mencetak praktisi laboratorium.
Selain itu, SMK Kesehatan Sabilurrahim juga sudah terdaftar di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan No. SK. Pendirian 421.3/96-Dikmen dan berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Sabilurrahim.
SMK Kesehatan Sabilurrahim juga telah bekerja sama dengan lembaga-lembaga kesehatan baik negeri ataupun swasta seperti Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas, dan Lakpesda.
Adapun persyaratan untuk masuk SMK Kesehatan Sabilurrahim ini tidak jauh berbeda dengan persyaratan pendaftaran sekolah pada umumnya, seperti menyiapkan pas foto, ijazah SMP/Mts, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, Buku Rapor dan lain sebagainya.
Hanya saja, para calon peserta didik baru nantinya akan melalui tes wawancara dan kesehatan terlebih dahulu. Salah satunya adalah calon peserta didik baru tidak memiliki penyakit buta warna dan tidak punya riwayat penyakit yang menular sperti hepatitis.
Untuk jadwal pendaftaran SMK Kesehatan Sabilurrahim sendiri dibagi ke dalam dua gelombang yakni gelombang 1 yang dibuka dari bulan Januari-Maret, dan gelombang II dari bulan Maret sampai akhir Juni.Selain itu, bagi calon pendaftar yang bukan berasal dari domisili Kabupaten Bogor juga bisa mendaftar lewat online melalui link berikut http://www.sabilurrahim.com/.
Adapun untuk biaya yang harus dibayar juga cukup terjangkau yakni Rp 550.000,- untuk biaya mondok dan Rp 450.00,- untuk biaya SPP perbulan SMK Kesehatan Sabilurrahim. Biaya tersebut sudah termasuk biaya asrama, makan bulanan, dan juga biaya esktrakurikuler.
“Bagi yang kurang mampu kita memberikan keringanan, seperti misalnya jika ada yang mampu bayar hanya 20% saja, itu kita terima. Bahkan juga ada yang kita gratiskan jika memang mereka ingin benar-benar bersekolah dengan sungguh-sungguh. Saya ingin jadikan sekolah ini sebagai sekolah perjuangan,” kata Cep Herry.
Kiai Herry mengatakan kelebihan sekolah di SMK Kesehatan Sabilurrahim ini adalah selain belajar ilmu kesehatan mereka bisa belajar ilmu agama sebagaimana di pondok pesantren pada umumnya.
“Kebetulan di Pondok Pesantren Sabilurrahim ini ada kita mempunyai metode cara cepat membaca kitab kuning, sistem 5 jam dan 17 jam,” terangnya.
Kiai Herry menjelaskan bahwa beridirinya SMK Kesehatan Sabilurrahim ini terinspirasi saat melihat banyaknya orang yang tidak bisa mendapat perawatan ketika mereka sakit karena tidak punya biaya. Oleh karena itu, ia kemudian mendirikan SMK Kesehatan Sabilurrahim ini salah satunya mencetak calon dokter ataupun praktisi laboratorium yang mempunyai visi untuk membantu sesama.
Pewarta: Agung Gumelar
https://jabar.nu.or.id/kota-bandung/smk-kesehatan-pondok-pesantren-sabilurrahim-fLGyb