Mojokerto, NU Online Jatim
Hujan deras yang disertai angin di wilayah Mojokerto mengakibatkan beberapa kecamatan terdampak bencana banjir akibat tanggul sungai yang jebol sekitar 40 cm di wilayah sungai Brangkal, Mojokerto kemarin malam, Sabtu (09/03/2024).
Merespon kejadian tersebut, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penannggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Mojokerto turut membantu mengevakuasi warga yang terdampak banjir tersebut.
Ketua PC LPBINU Mojokerto, Saiful Anam mengatakan, ada sekitar 15 personil relawan NU Mojokerto yang terlibat dalam kegiatan ini. Proses evakuasi warga terdampak banjir akibat tanggul sungai Brangkal jebol yang terletak di Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko berjalan lancar.
“Meski sebelumnya ada kesulitan, namun dengan adanya kerja sama dan perhitungan tepat, evakuasi di lokasi tersulit dan berbahaya bisa dilaksanakan dengan lancar,” ujarnya.
Ia melaporkan, evakuasi menggunakan perahu viber milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto 2 buah, perahu LCR Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) 1 buah, dan beberapa mobil milik BPBD Kabupaten Mojokerto, LPBINU, PMI, Dinsos, ISM dan lain-lain.
“Setelah penyisiran dilakukan sampai dua kali sekitar pukul 01.00 WIB, dan kondisi air semakin menyusut, diputuskan evakuasi dihentikan dan menunggu perkembangan sampai jam 02.00 WIB,” terangnya.
Adapun evakuasi warga ditempatkan di masjid di Desa Wringinrejo dan kantor Kelurahan Surodinawan. Pada akhirnya kantor kelurahan ini juga kemasukan air, selanjutnya lokasi penyintas di pindah ke Kantor PCNU Kota Mojokerto.
“Setelah mendapat izin dari pemangku gedung, evakuasi ditujukan ke lantor tersebut. Penyintas di kantor kelurahan juga dipindah ke Kantor PCNU Kota Mojokerto.
Ia menyebut, setelah pukul 02.00 WIB atas pertimbangan bersama para relawan juga Kabid Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto juga tim Basarnas Surabaya diputuskan bergeser untuk istirahat kembali ke markas masing-masing lembaga relawan.
Diketahui, penyintas di masjid Baitussalam Wringinrejo sempat terdata perempuan 30, laki laki 20, lansia 4, anak-anak 12, Balita 3. Penyintas di PCNU Kota Mojokerto sebanyak 10 orang dan 4 anak-anak. Warga yang dievakuasi rata-rata dijemput oleh pihak keluarga yang berdomisili di sekitar Mojokerto yang tidak terdampak banjir.
Sebelumnya tanggul sungai jebol juga menimpa di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari dan Desa Ngrame, Kecamatan Pungging. LPBINU Mojokerto juga turut membantu mendata korban dan memasak di dapur umum.