Kediri, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Gus Rifqil Muslim Suyuti mengaku sempat marah saat mengetahui berita tentang pegiat media sosial Eko Kuntadhi yang menghina sang istri, Ustadzah Ning Imaz Fatimatuz Zahra dihina di media sosial.
Namun, amarah Gus Rifqil tersebut diakuinya berhasil diredam oleh ketenangan Ning Imaz yang menyatakan bahwa perundungan tersebut merupakan risiko dari berdakwah di media sosial. Selain itu, faktor yang membuat Gus Rifqil mampu mengendalikan emosi adalah karena teringat dengan nasihat serta teladan para kiai saat mendapatkan cacian dan hinaan dari orang lain.
Hal tersebut diungkapkan Gus Rifqil saat Eko Kuntadhi bersilaturahim ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, dengan tujuan mengakui kesalahan dan menyampaikan permohonan maaf, pada Kamis (15/9/2022) malam.
Gus Rifqil menceritakan, ia mendapatkan info perlakuan penghinaan terhadap istrinya di media sosial twitter, pada Selasa (13/9/2022) malam. Kala itu, Gus Rifqil baru pulang dari mengajar di Manba’ul Hikmah Kaliwungu.
“Saya masuk ke kamar. Istri saya bilang, pertama kali, ‘mas kersani (biarkan saja) itu risiko dari bermedia sosial’. Awalnya itu. Saya belum melihat Hp, belum melihat apa pun. Kemudian saya ke kamar mandi,” ungkap Gus Rifqil.
Setelah dari kamar mandi, Gus Rifqil kembali ke kamar. Kemudian ia membaca media sosial dan kali ini telah menyadari kejadian sebenarnya yang menimpa Ning Imaz.
“Koyone aku ra iso sabar (sepertinya saya tidak bisa sabar),” kata Gus Rifqil, mengulang kembali kalimat yang disampaikan kepada Ning Imaz saat pertama kali mengetahui peristiwa yang sebenarnya.
Sebagai seorang laki-laki dan suami yang istrinya sedang mengandung anak pertama, kemudian tahu sang istri dihina oleh orang lain, maka Gus Rifqil mengaku sempat memiliki perasaan yang meledak-ledak.
“Tapi dengan kesabaran istri saya yang mengatakan ‘kersani (biarkan saja)’, saya berusaha meredam amarah saya, dan saya tetap menggunakan akal pikiran yang sehat. Walaupun hati panas, kepala harus tetap dingin,” ujar Gus Rifqil.
Tak berselang lama dari situ, ia kemudian mencari informasi mengenai Eko Kuntadhi. Setelah dicari-cari, ternyata Eko Kuntadhi merupakan teman dekat Guntur Romli. Lalu Gus Rifqil menghubungi Guntur agar Eko Kuntadhi bisa menyampaikan tabayun atau klarifikasi secara langsung.
Menurut Gus Rifqil, tabayun atau klarifikasi itu penting untuk dilakukan agar kasus tersebut tidak menggelinding menjadi bola panas. Ia ingin supaya permasalahan yang melibatkan istrinya itu bisa diselesaikan secara teduh dan tenang.
Ia menuturkan, banyak warganet yang menyamakan kasus Ning Imaz ini seperti Will Smith yang menampar Chris Rock karena istrinya dilecehkan, atau bahkan Ferdy Sambo yang membunuh Brigadir Yosua Hutabarat karena ada dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.
Gus Rifqil menegaskan, semua laki-laki di dunia ini pasti akan marah dan meledak-ledak emosinya. Namun, cara Gus Rifqil mengelola emosi tentu berbeda dengan Ferdy Sambo dan Will Smith. Sebab, Gus Rifqil berhasil meneladani para kiai dan guru terutama yang ada di Lirboyo.
“Saya pikir semua emosi, tapi bagaimana saya mengelola emosi dengan tetap menggunakan akal pikiran yang sehat, dan juga saya mencontoh apa yang dilakukan oleh para masyayikh kita, para guru kita, wabilkhusus masyayikh dari Lirboyo,” tuturnya.
Ia juga mengaku telah mencontoh teladan yang dilakukan KH Maimoen Zubair saat ada orang yang menghina tetapi kemudian sowan ke Sarang, Rembang, Jawa Tengah, lalu dimaafkan. Kemudian ada KH Ahmad Mustofa Bisri yang mampu memaafkan orang yanh menghina melalui media sosial.
“Jadi perlu saya perjelas di sini. Sebagai seorang suami, seorang calon ayah, saya jelas emosi. Akan tetapi, saya mencoba menggunakan akal dan menggunakan akhlak dan adab yang baik yang diajarkan para masyayikh,” pungkas Gus Rifqil.
Sebelumnya, salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH Abdul Muid Shohib (Gus Muid) mengimbau kepada seluruh follower atau pengikut Ning Imaz di media sosial, serta seluruh alumni dan santri Lirboyo untuk juga memaafkan Eko Kuntadhi.
Sebab Ning Imaz secara personal, atas petunjuk dari para masyayikh, juga sudah memberi maaf kepada Eko Kuntadhi yang dianggap telah menghinanya di media sosial, beberapa hari lalu.
Eko Kuntadhi juga menyampaikan permintaan maaf, mengakui kesalahan, dan bertanggung jawab atas tersebarnya potongan video Ning Imaz yang terdapat caption atau keterangan tulisan kata-kata kasar itu. Setelah dimaafkan, Eko Kuntadhi menyampaikan terima kasih atas keramahan yang diberikan keluarga besar Lirboyo kepadanya.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syamsul Arifin
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.