Ketika kamu mendapatkan kesenangan dunia dan dimudahkan dalam menikamati kelezatannya, maka tengoklah! apakah ketika itu kamu dalam ketaatan (taqwa) kepada Allah SWT atau dalam kemaksiatan kepada-Nya?.
Kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya ada kalanya sebagai karunia, dan bisa jadi sebagai adzab berbalut nikmat (istidraj).
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-An’am Ayat 44:
فَلَمَّا نَسُوۡا مَا ذُكِّرُوۡا بِهٖ فَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ اَبۡوَابَ كُلِّ شَىۡءٍ ؕ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوۡا بِمَاۤ اُوۡتُوۡۤا اَخَذۡنٰهُمۡ بَغۡتَةً فَاِذَا هُمۡ مُّبۡلِسُوۡنَ
Artinya:
Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa. (QS Al-An’am : 44)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri