Dikisahkan, pada zaman dahulu ada seorang raja yang sangat teliti dalam setiap mengambil keputusan dan sangat hati-hati ketika hendak melakukan sebuah pekerjaan. Pada suatu hari sang raja memanggil 3 (tiga) orang prajurit untuk diberikan tugas.
Dikatakan kepada mereka bertiga “di sana ada 3 (tiga) buah tas dengan ukuran yang cukup lumayan besar untuk kalian, ambillah satu-satu lalu pergilah ke kebun buah dan isilah tas itu dengan buah-buahan.
Mereka bertiga segera pergi ke kebun buah sambil menenteng tasnya masing-masing. Prajurit yang pertama dengan berbekal ketaatan mengisi tasnya dengan buah yang bagus-bagus. Prajurit kedua mengisi tasnya denga buah secara serampangan, bahkan tidak sedikit buah busuk dimasukkan ke dalam tas. Sedangkan prajurit ketiga mengisi tasnya dengan sampah dan kotoran yang diambil dari bawah pohon.
Usai melaksanakan tugas, mereka bertiga menghadap raja, dan belum sempat menyerahakan tasnya masing-masing, terdengar perintah dari sang raja kepada algojo agar ketiganya diisolasi dalam ruang tahanan untuk beberapa hari tanpa diberikan makan kecuali bekal yang yang telah mereka persiapkan dalam tasnya masing-masing.
Sungguh beruntung prajurit yang karena ketaatannya telah mengisi tasnya dengan perbekalan yang baik-baik, merugilah prajurit yang membawa bekal buah busuk, dan celakalah prajurit yang membawa sampah dan kotoran.
Begitulah seseorang akan memperoleh balasan dari apa yang ia lakukan, kalau baik maka kebaikan yang ia dapat, begitu juga kalau jelek maka kejelekan yang akan ia dapat.
Allah berfirman dalan Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 123:
مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
Artinya:
Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.
(QS An-Nisa : 123)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/tiga-tas-untuk-tiga-prajurit-72eVO