Demak, NU Online Jateng
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus meningkatkan kemandirian pesantren, santri, dan para alumni pesantren melalui berbagai program. Antara lain dengan menggiatkan program ekonomi berbasis pesantren melalui berbagai pelatihan dan pendampingan wirausaha.
Wakil Gubernur Jawa Tengah KH Taj Yasin Maimoen mengatakan, salah satu program Pemprov Jateng terkait kemandirian pesantren, para santri, serta alumni pesantren, kita memberikan materi-materi pelatihan serta berbagai pengembangannya.
“Kalau santri atau pesantren sudah memiliki usaha, biasanya kita dampingi,” ujarnya saat memberi sambutan Haflah Khatmil Qu’ran Kitab dan Haul ke-35 KH Muhammad Siroj di Pesantren Darussalam, Ngemplak Jleper, Kecamatan Mijen, Demak.
Kepada NU Online Jateng, Jumat (16/9), kiai muda asal Sarang ini menuturkan, apabila santri dan alumni pesantren telah memiliki keterampilan maupun usaha, pemprov melalui dinas-dinas terkait terus melakukan pendampingan dan membantu mengurus izin usaha, sertifikasi halal, dan sebagainya.
“Biasanya pesantren kalau mempunyai usaha yang dipikirkan terkait sisi kehalalan. Karenannya Pemprov Jateng memberikan pelatihan penyembelihan halal, terlebih sekarang banyak perusahaan yang memproduksi makanan berbahan daging dengan skala besar,” ungkapnya.
Gus Yasin lantas menyebutkan, hingga saat ini tidak sedikit santri-santri yang mengantongi sertifikat resmi dari pemerintah sebagai juru sembelih halal (Juleha). Bahkan hampir di setiap kabupaten dan kota di Jateng sudah memiliki Juleha bersertifikat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Oleh karena itu, Gus Yasin pun berharap nantinya para Juleha juga bisa melakukan pengawasan penyembelihan hewan di pabrik-pabrik makanan berbahan baku daging.
Kehadiran orang momor dua di Jateng ini juga untuk menyerahkan hadiah kepada 8 santri penghafal Al-Qur’an. Delapan hafidzah penerima hadiah dari Pemprov Jateng tersebut, telah hafal Al-Qur’an 30 juz dan diwisuda, sehingga berhak mendapat hadiah masing-masing Rp 1 juta.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat