Probolinggo, NU Online Jatim
Salah satu upaya menghormati dan melestarikan karya tulis para masyayikh kita adalah dengan dipelajari dan dikaji secara mendetail. Begitu kiranya tujuan luhur Lajnah Turats Genggong mengadakan Dauroh Tahqiq yang dilaksanakan di pondok pesantren Darut Tauhid, Pesantren Zainul Hasan, Genggong ini. Acara ini bertujuan untuk mengkaji dan men-taṣhīh demi melestarikan karya KH. Mohammad Hasan.
Berlangsung secara khidmat selama tiga hari, mulai tanggal 3-5 Februari 2024, kitab yang dikaji pada daurah ini adalah al-Aḥādiś al-Nabawiyyah ‘alā Tartīb al-Ahruf al-Hijāiyyah, salah satu karya monumental KH. Moh. Hasan yang juga akrab disapa Kiai Sepuh Genggong.
“Karena yang dikaji kali ini adalah kitab hadis, maka bukan hanya tashih dan tahqīq yang kita prioritaskan, melainkan juga takhrīj. Yakni menelusuri hadis yang muallif kutip di dalam kitabnya”, ucap Nun Jordan selaku Ketua Lajnah Turats Genggong.
Acara ini diikuti oleh 13 peserta yang terdiri dari Lajnah Turats Genggong dan santri yang aktif dalam kegiatan LBM di Pesantren Zainul Hasan Genggong. Dalam pengkajian kitab, semua peserta dibagi menjadi 3 kelompok. Sekitar 90 hadits yang dikutip dan dipetakan menjadi tiga oleh muallif, masing-masing kelompok mengkaji dan men-takhrīj sekitar 30 hadis.
Menurut Nun Jordan juga, “Kegiatan ini muncul saat Turats Genggong bersilaturahmi ke lajnah Turats Ilmi Syaikhona Kholil Bangkalan. Saat itu yang menemui adalah Lora Utsman Hasan yang juga merupakan ketua Nahdlatut Turats. Atas usulan beliau, alhamdulillah dilaksanakanlah kegiatan ini dengan niat tabarrukan pada atsar-atsar masyayikh”.
Narasumber sekaligus pembimbing dalam acara ini adalah KH. Asep Jaelani, Bogor yang merupakan muḥaqqiq masyhur asal Bogor, Indonesia. Hadir juga membuka acara sekaligus membina Lora Utsman Hasan selaku ketua Nahdlatut Turats.
Acara dauroh ini menghasilkan takhrīj-an hadis yang terdeteksi semua sumber pengambilan haditsnya. Mayoritas yang beliau kutip adalah dari kitab al-Jāmi’ al-Ṣaghīr, Faidh al-Qadīr, dan Ihyā Ulūm al-Dīn dan kitab yang lain. Yang tak kalah penting, dalam acara ini peserta diajarkan bagaimana cara pelafazan, penyusunan serta penulisan yang baik dan benar.
Harapan berikutnya, menurut Umarul Faruq selaku sekretaris Turots Genggong bahwa Lajnah Turats Genggong dapat juga mengkaji bersama karya-karya masyayikh yang lain. Misal disyarahi, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, dan lainnya untuk juga didistribusikan Kepada khalayak umum agar semua dapat mengkajinya. Dengan demikian, karya-karya ini akan tetap selalu lestari.
https://jatim.nu.or.id/tapal-kuda/turats-genggong-selenggarakan-dauroh-tahqiq-karya-masyayikh-ZOzxZ