Surabaya, NU Online
Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar visiting profesor health faculty scientific update on healty research. Kegiatan yang berlangsung Sabtu (05/11/2022) tersebut menghadirkan tiga narasumber yakni Datin Sharida Fakurazi dari Universiti Putera Malaysia (UPM), Dini Setiarsih dan Devyana Dyah Wulandari keduanya dosen Unusa. Acara digelar di auditorium Kampus B Unusa Tower yang digelar secara hybrid.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kesehatan Prof. S P Edijanto menjelaskan melalui acara ini Unusa terlebih fakultas kesehatan ingin mengedepankan kejujuran dalam penelitian. Di mana kejujuran ini menjadi salah satu yang harus dikedepankan saat melakukan penelitian.
“Karena dengan mengedepankan kejujuran membuat penelitian tersebut bisa dipertanggung jawabkan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, hal sebaliknya jika penelitian itu tidak jujur tidak akan bisa dipercaya oleh masyarakat,” katanya.
Edi mengatakan banyak penelitian itu menggunakan manipulasi data yang membuat penelitian itu tidak valid. Dirinya membeberkan bahwa banyak sekali dan tidak hanya tingkat mahasiswa namun banyak penelitian dari S3 yang melakukan manipulasi data tersebut.
Sedangkan, salah satu narasumber, Devyana menjelaskan banyak penelitian bisa membantu masyarakat. Salah satu penelitian yang dilakukan di mana madu murni dengan madu vermintasi lebih baik madu vermentasi.
“Di mana antidioksidan dalam madu vermentasi bawang tunggal lebih baik dibandingkan madu murni, ini yang membuat saya akan mematenkan penelitian ini ke depannya untuk bisa membantu masyarakat,” ucapnya.
Devyana menjelaskan ke depannya untuk melakukan penelitian harus mempersiapkan pohon penelitian. Di mana pohon penelitian ini untuk membantu dosen maupun mahasiswa dalam penelitian. “Hal ini yang kurang, sehingga penerapan pohon penelitian ini membantu mahasiswa agar lulus tepat waktu,” ucapnya.
Prof Sharida menjelaskan saat ini penelitian di bidang toksikologi yang komprehensif atau mengarah ke kesehatan. “Sehingga penelitian ini lebih mendalam dan cenderung mengerah pada kesehatan,” ucapnya.
Dini menjelaskan riset terkini di bidang gizi molekuler yang didasarkan pada pendekatan gizi secara personal. Sehingga ke depannya dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan manfaat untuk mahasiswa, dosen, prodi, fakultas kesehatan dan universitas.
Sedangkan, Wakil Rektor I Unusa, Prof Kacung Marijan mengapresiasi yang dilakukan fakultas kesehatan yang membuat acara ini. Di mana universitas nanti akan mempersiapkan laboratorium khusus untuk penelitian dosen Unusa.
“Kami mendukung sekali penelitian yang dilakukan dosen Unusa, sehingga kami akan mempersiapkan laboratorium sendiri untuk laboratorium sendiri untuk penelitian,” ungkapnya.
Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.