Unusa Berikhtiar Wujudkan Ekosistem Halal di Lingkungan Sekolah

Surabaya, NU Online Jatim

Dosen dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SMPN 1 Bangkalan. Pengabdian tersebut diwujudkan dengan memberikan edukasi tentang kehalalan pada produk makanan dan minuman.

 

Endah Budi Permana Putri STP MPH, salah satu dosen yang terlibat dalam kegiatan ini, mengatakan bahwa pengetahuan kehalalan produk pada siswa masih rendah sehingga pemilihan pangan halal masih kurang. Untuk itu, ia pun menekankan pentingnya kesadaran akan kehalalan produk bagi kesehatan dan keimanan.

 

“Dengan memahami kehalalan produk, kita dapat memastikan bahwa makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak hanya sehat tetapi juga sesuai dengan syariat Islam,” ujarnya dilansir dari laman resmi Unusa, Senin (01/07/2024).

 

Sebagai bagian dari kegiatan ini, tim dosen Unusa bekerja sama dengan pihak sekolah untuk menciptakan Zona KHAS (Kuliner Aman, Halal, dan Sehat) di kantin SMPN 1 Bangkalan. Zona KHAS ini dirancang untuk menyediakan pilihan makanan dan minuman yang memenuhi kriteria kehalalan, keamanan, dan kesehatan.

 

Endah turut menyampaikan terdapat tiga hal penting yang perlu dipahami dalam penerapan Zona KHAS, yaitu bahan, proses produk halal dan produk.

 

Pertama, bahan yang dimaksud terdiri dari bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong. Ketiga bahan tersebut tidak berasal dari daging babi dan turunannya; alkohol, minuman keras dan turunannya; hewan terbaring dan burung pemangsa; hewan yang disembelih tidak sesuai syariat islam; darah dan produk sampingannya.

 

Kedua, Proses Produk Halal (PPH) yaitu serangkaian proses yang didasarkan pada ketentuan halal meliputi pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan dan penyajian.

 

Ketiga, terkait dengan produk meliputi nama, bentuk, rasa, aroma yang tidak mengandung unsur minuman keras seperti bir, rum, dan alkohol. Selain itu juga produk tidak boleh mengandung unsur babi dan anjing serta turunannya; mengandung nama setan, dan kata yang berkonotasi erotis, vulgar atau porno.

 

“Dengan langkah kecil yang dilakukan ini diharapkan dapat tercipta generasi yang lebih peduli terhadap kesehatan dan kehalalan produk yang mereka konsumsi, serta mendukung terwujudnya masyarakat yang lebih sehat dan religious,” pungkasnya.


https://jatim.nu.or.id/pendidikan/unusa-berikhtiar-wujudkan-ekosistem-halal-di-lingkungan-sekolah-pRVXc

Author: Zant