Usai Goyang Istana, Kini Farel Prayoga Goyang Pesantren

Jakarta, NU Online
Penyanyi Cilik Farel Prayoga yang sempat naik daun gara-gara ‘menggoyang’ Istana Negara saat HUT RI ke-77, kini diundang ke Pesantren Asshiddiqiyah Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kehadirannya untuk memeriahkan Hari Lahir (Harlah) ke-37 Pesantren Asshiddiqiyah pada Sabtu (10/9/2022).

Farel Prayoga naik ke panggung Harlah didampingi langsung Pengasuh Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, KH Ahmad Mahrus Iskandar (Gus Mahrus). Anak berusia 12 tahun ini kemudian menyanyikan lagu berjudul Full Senyum Sayang, Tiara, Tukang Parkir Ngombe Dawet, dan Ojo Dibandingke di hadapan ribuan santri dan seluruh hadirin yang datang.

Gus Mahrus menyampaikan, kehadiran Farel di momen Harlah semakin istimewa karena artis cilik yang mulanya mendadak jadi terkenal usai menyanyikan lagu ‘Ojo Dibandingke’ ini berasal dari kota kelahiran yang sama dengan Pendiri Pesantren Asshiddiqiyah, KH Noer Muhammad Iskandar, yaitu Banyuwangi, Jawa Timur.

“Semua kenal sama Farel? Farel ini dari Banyuwangi (Jawa Timur). Sama dengan tempat lahir Abah Yai Noer (Pendiri Pesantren Asshiddiqiyah KH Noer Muhammad Iskandar),” jelasnya di hadapan para santri.

“Silakan, para santri boleh sambil melambai-lambaikan tangan. Tapi nggak boleh goyang loh ya,” lanjutnya.

Seperti biasa, Farel akan menarik para penontonnya dengan membawakan lirik lagu ‘Ojo Dibandingke’ dengan mengubah bagian ‘Ku berharap engkau mengerti di hati ini, hanya ada kamu’. Ia mengubahnya menjadi ‘Ku berharap engkau mengerti di hati ini, hanya ada para santri’ dan ‘Ku berharap engkau mengerti di hati ini, hanya ada Abah Yai (Pendiri Pesantren Asshiddiqiyah KH Noer Muhammad Iskandar)’.

Anak ketiga dari empat bersaudara ini tampil di depan santri dengan baju lengan panjang berwarna cokelat, celana panjang hitam, sepatu putih, dan peci putih. Di depan para santri, ia tampak begitu sopan, termasuk saat meminum air putih dengan mengambil posisi duduk saat posisinya sedang berdiri usai membawakan beberapa lagu.

Diketahui, tema yang diusung pada Harlah Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta tahun ini adalah Stronger with Pesantren, terinspirasi dari tema G20 yaitu Recover Together, Recover Stronger. Harapannya, Indonesia bisa semakin kuat dan berdaya dengan eksistensi pesantren.

Gus Mahrus menjelaskan, tema Harlah akan selalu disesuaikan dengan momen yang sedang tren di Indonesia. Sebagaimana diketahui, pada November 2022 mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah G20 atau Group of Twenty merupakan forum kerja sama multilateral yang dibentuk sejak 1999 dan terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).

Momen Harlah tahun ini dimeriahkan dengan sejumlah acara, yaitu fastival bazar, lomba tahfidz se-Jabodetabek, seminar pendidikan, seminar anti narkoba, haul masal, khataman Al-Qur’an, bakti sosial, pentas seni, ngopi alumni, festival karnaval budaya G20, dan konser Asshiddiqiyah bershalawat sebagai puncak acara.

Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Muhammad Faizin

Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.

https://www.nu.or.id/nasional/usai-goyang-istana-kini-farel-prayoga-goyang-pesantren-oAYxG

Author: Zant