Sidoarjo, NU Online Jatim
Pesantren Madrasatul Quran (MQ) At-Tauhid Pademonegoro, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo menggelar wisuda hafidzah ke-XI dan akhirus sanah tahun dirosah 1444-1445 hijriyah. Kegiatan ini dipusatkan di halaman pesantren setempat, Ahad (25/02/2024).
Prosesi wisuda puluhan hafidzah 30 juz tersebut disaksikan langsung oleh Ketua Dewan Organisasi Pimpinan Wilayah (PW) Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Jatim, KH Achmad Ahid Sufiyaji.
Dalam sambutannya, Kiai Ahid mengapresiasi atas capaian prestasi yang diraih Pesantren MQ At-Tauhid pimpinan KH Ahmad Hafidz Ayatullah yang saat ini juga aktif menjabat sebagai Wakil Ketua PW JQHNU Jatim.
“Saya ucapkan selamat kepada yang diwisuda. Jujur saja saya terenyuh dan bangga, karena anak sekecil ini (usia belasan tahun) sudah diwisuda hafidzah. Saya percaya, karena setiap tasmi’ 1-5 juz atau 1-10 juz itu diupload Ustadz Hafidz ke grup WhatsApp PW JQHNU Jatim,” kata Kiai Ahid.
Menurutnya, ini adalah hasil kerja keras yang luar biasa. Ia teringat pesan gurunya saat menimba ilmu di Pesantren Madrasatul Quran (MQ) Jombang dulu, bahwa orang yang hafal Al-Qur’an itu dijamin Allah masuk surga.
“Menghafalkan Al-Qur’an itu gampang, modalnya cuma dua yaitu himmah (kemauan yang keras) dan istiqamah dari si anak dan orang tuanya. Anda semua yang khidmat kepada Al-Qur’an (hafidzatul Qur’an) tidak usah khawatir tentang rizki, Allah yang akan menata Anda semua,” tuturnya.
Ditegaskannya, Pesantren MQ At-Tauhid ini terjamin mutunya. Dirinya pun mengaku tahu sendiri bahwa santriwati pesantren tersebut ada yang pernah menjadi juara Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) di tingkat nasional.
“Semoga pesantren ini dijadikan Allah pesantren yang barokah dan menjadi panutan bagi pesantren-pesantren lain,” tegas Kiai Ahid.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren MQ At-Tauhid, KH Ahmad Hafidz Ayatullah mengungkapkan, hafidzah 30 juz yang diwisuda hari ini sebanyak 13 orang. Mulai dari usia Sekolah Menegah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) hingga perguruan tinggi.
“Mudah-mudahan semua wisudawan ini bisa menjaga Al-Qur’an dan menjaga hafalannya. Mulai diwisuda hari ini sampai akhir hayatnya nanti dan ilmunya bisa bermanfaat,” ungkapnya.
Diceritakannya, perjalanan Pesantren MQ At-Tauhid ini dimulai sejak tahun 2009 silam, saat itu yang mondok masih berjumlah dua santriwati dan bertempat di kediamannya. Kemudian bertambah lagi menjadi lima santriwati lalu bertambah 10 santriwati.
“Berikutnya di tahun ketiga, satu anak tadi sudah khatam 30 juz dan tasmi’ 30 juz, pada tahun ini jumlah santriwati totalnya kurang lebih 180 anak. Adapun jumlah hafidzah (alumni) Pesantren MQ At-Tauhid sampai saat ini total kurang lebih 70 anak,” ujar Kiai Hafidz.
Menurutnya, hampir semua santri bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi seperti di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, UIN Malang, UIN Jakarta, UIN Yogyakarta, dan lainnya. Seluruhnya mendapatkan beasiswa dari program tahfidz, bahkan kini ada yang sedang kuliah S2 di UINSA melalui program tahfidz.
“Terima kasih atas kepercayaan wali santri kepada kami, mohon doa restunya untuk santriwati yang lain agar bisa khatam juga di tahun berikutnya dengan cepat dan lancar. Di pesantren ini tidak hanya mendidik mereka bisa hafal Al-Qur’an, tapi mereka juga harus ikut program diniyah, paling tidak mereka minimal bisa membaca Al-Qur’an jenggot yang ada maknanya,” pungkasnya.
Diketahui, acara tersebut dihadiri oleh pengasuh Pesantren MQ At-Tauhid beserta dewan guru, Ketua Dewan Organisasi PW JQHNU Jatim, dan Nyai Hj Jamilah Wafiroh (Mojokerto). Tampak hadir pula, Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukodono, Kepala Desa Pademonegoro, wali santri, dan tamu undangan lainnya.