Hari Santri 2022 PCNU Kota Semarang; Santri Jaga Indonesia dan Martabat Kemanusiaan (3/Habis)

Semarang, NU Online Jateng
Meski bisa menjadi apa saja, santri tidak melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga agama itu sendiri. Santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya. Bagi santri, agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan. Menjaga martabat kemanusiaan atau hifdzunnafs adalah salah satu tujuan diturunkannya agama di muka bumi (maqashid al-syariah). 

Tidak ada satu pun agama yang menyuruh pemeluknya untuk melakukan tindakan yang merusak harkat dan martabat manusia. Sebagai insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, santri selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 

Santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi ajaran agama. Apalagi di tengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk. Bagi santri, menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia.

Pada akhir apel, para santri kemudian membaca Ikrar Santri yang dipimpin Mohammad Nafis, santri Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an Annasimiyyah, Jalan Puspanjolo Dalam no.11 Semarang.

Kami Santri NKRI Berikrar:

  1. Berpegang teguh pada akidah, ajaran, nilai, dan tradisi Islam Ahlussunnah wal Jamaah
  2. Bertanah air satu, tanah air Indonesia; berideologi negara satu, ideologi Pancasila; Berkonstitusi satu, Undang-undang Dasar 1945; dan berkebudayaan satu, Bhinneka Tunggal Ika
  3. Selalu bersedia dan siap siaga menyerahkan jiwa dan raga membela tanah air dan bangsa Indonesia, mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional, serta mewujudkan perdamaian dunia
  4. Ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan, lahir dan batin untuk seluruh rakyat Indonesia
  5. Pantang menyerah, pantang putus asa, serta siap berdiri di depan melawan pihak-pihak yang merongrong Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, yang didasari semangat Proklamasi Kemerdekaan dan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama.

Dalam apel Hari Santri yang digelar di Balaikota Semarang disampaikan, penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya ‘Resolusi Jihad’ yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan.


Atraksi pencak Silat Pagar Nusa warnai Apel Hari Santri 2022 di Balaikota Semarang (Foto: Udin)

 
“Sejak ditetapkan pada tahun 2015, kita pada setiap tahunnya selalu rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda. Untuk tahun 2022 ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan,” ujar PJ Wali Kota Semarang Hj Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Dijelaskan, maksud tema ‘Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan’ adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. 

“Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Dulu, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah dengan menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kiai Subchi Parakan Temanggung, mereka tidak gentar melawan musuh,” ucapnya.

Ketua PCNU Kota Semarang KH Anarom kepada NU Online Jateng Sabtu (29/10/2022) menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut menyukseskan penyelenggaraan Hari Santri 2022. 

“Alhmadulillah semuanya berjalan dengan lancar dan sukses. Ucapan terima kasih kepada Wali Kota Semarang yang telah mendukung acara ini dan semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung,” pungkasnya.

Pengirim: Gus Udin
 


https://jateng.nu.or.id/regional/hari-santri-2022-pcnu-kota-semarang-santri-jaga-indonesia-dan-martabat-kemanusiaan-3-habis-LrMHg

Author: Zant