Haul KH. Ahmad Rosyidi Musthofa Pandes: Meneladani Kegigihan dan Kesabaran dalam Berkhidmah

Haul KH. Ahmad Rosyidi Musthofa Pandes: Meneladani Kegigihan dan Kesabaran dalam Berkhidmah
Suasana haul KH. Ahmad Rosyidi Musthofa di maqbarah. Sumber foto: istimewa

Iklan

Kendal, nujateng.com – Dihadiri banyak tokoh, haul KH. Ahmad Rosyidi Musthofa pendiri pondok pesantren Al-Musthofa, Pandes berlangsung khidmat  pada Senin, 4/7. Beberapa masyayikh yang datang merupakan sanak saudara, menantu, murid hingga sahabat seperjuangan dan sepengabdian, di antaranya KH. Izzuddin Abdussalam, KH. Mukhlis Musyafa’, KH. Zainul Musthofa, KH. Khumaifi Kampir, KH. Fuad Habib Dimyati, KH. Makhrus Sedayu, KH. Sirodj Pandes, Gus Kholid Kersan serta BAZNAS Kabutapaten Kendal yang diwakili Bapak Syamsul Huda.

KH. Fuad Habib Dimyati, pengasuh pondok pesantren Termas sekaligus menantu mendiang KH. Ahmad Rosyidi Musthofa, menyampaikan bahwa ketika kita melaksanakn haul seorang masyayikh, maka kita juga sekaligus melaksanakan haul semua masyayikh.

“Ketika kita menghauli seorang masyayikh maka kita juga sekaligus menghauli semua masyayikh”, ungkapnya dalam sambutan mewakili pihak keluarga.

Sosok KH. Ahmad Rosyidi Musthofa memang dikenal sebagai kyai kharismatik. Oleh masyarakat beliau meninggalkan banyak kesan yang sulit untuk tidak diingat. Sebagaimana yang disampaikan Kang Ismail, salah seorang santri mendiang, bahwa sosok KH. Ahmad Rosyidi Musthofa adalah kyai kharismatik dan juga sangat perhatian terhadap masyarakat.

“Hal ini tidak bisa dilihat sekilas. Salah satu contoh perhatian beliau kepada peradaban adalah mendidik santrinya bukan hanya untuk menimba ilmu setinggi-tingginya, melainkan yang lebih penting ialah peranan santri tersebut di masyarakat kelak. Dimulai dari lingkup terkecil yaitu desa di mana santri tersebut berasal,” terang Kang Ismail di aula pondok pesantren Al-Musthofa saat ditemui oleh tim reporter Surat Kabar Pelajar.

Ditemui di tempat yang sama, Gus Sofyan, salah satu putra mendiang, menagatakan bahwa KH. Ahmad Rosyidi Musthofa adalah sosok yang luar biasa terutama dalam berkhidmah. Setelah enam tahun belajar di pondok asuhan KH. Maksoem Lasem, beliau tidak langsung pulang. Akan tetapi mengabdi terlebih dahulu selama bertahun-tahun kepada KH. Maksoem Lasem.

“Bapak (KH. Ahmad Rosyidi Mustofa) ini memang luar biasa, ini terlihat sejak beliau masih nyantri di pondok pesantren milik KH. Maksoem lasem. Bahkan setelah beliau belajar selama 6 tahun, beliau masih mengabdi ke Kyai Maksoem selama bertahun-tahun. Hingga pada akhirnya beliau diangkat menjadi menantu Kyai Maksoem dengan menikahi putrinya, yaitu Nyi Nadhiroh.

KH. Ahmad Rosyidi Musthofa. Sumber foto: istimewa

Setelah melangsungkan pernikahan, masih menurut Gus Sofyan, KH. Ahmad Rosyidi Musthofa menyampaikan keinginan mendalamnya sejak dahulu untuk tabarukan ke pondok pesantren Al-Falah Ploso asuhan KH. Ahmad Jazuli. Kyai Maksoem merestui keinginan menantunya tersebut bahkan sampai membuatkan surat yang nantinya dititipkan kepada beliau untuk diberikan kepada KH. Ahmad Jazuli Ploso.

Singkat cerita, beliau diterima dan menetap di sana selama sepuluh bulan. Dalam waktu yang cukup singkat itu KH. Ahmad Jazuli sering meminta beliau untuk menggantikan menjadi imam sholat subuh di usia yang terbilang masih sangat muda. Padahal putra-putra KH. Ahmad Jazuli lebih mumpuni dan panatas untuk menggantikan tugas ayahnya tersebut.

Gus Sofyan menuturkan bahwa mendiang ayahnya juga merupakan seorang yang sangat peduli terhadap perjuangan organisasi khususnya NU dan banomnya.

“Bapak juga sangat peduli dan sangat mensuport perjuangan-perjuangan organisasi khususnya NU dan banomnya. Salah satu contohnya adalah organisasi GP Ansor desa Pandes yang selalu mendapat dorongan dari beliau, tak cukup itu beliau juga seorang kyai yang berfikiran terbuka karena ketika organisasi membuat inovasi-inovasi baru tidak seperti tokoh masyarakat lain yang cenderung kaku dan konservatif. Beliau justru sangat mendukung asalkan kegiatan itu atas nama perjuangan dan bersifat positif”, ungkap Gus Sofyan.

KH. Ahmad Rosyidi Musthofa, pungkas Gus Sofyan, merukapan tokoh yang sangat patut untuk diteladani karena kesederhanaan, perhatian beliau terhadap peradaban desa dan keterbukaan pikiran yang membuat beliau tidak akan lekang dan dikalahkan oleh zaman.

Kontributor: Ahmad Robith

Editor: Rusda Khoiruz

https://nujateng.com/2022/07/haul-kh-ahmad-rosyidi-musthofa-pandes-meneladani-kegigihan-dan-kesabaran-dalam-berkhidmah/

Author: Zant