Kenali Gejala Hipertensi menurut RSI Unisma

Malang, NU Online Jatim

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis yang sering kali tidak disadari oleh penderitanya, namun dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. Hipertensi dikenal sebagai ‘silent killer’ karena sering tidak menunjukkan gejala yang jelas hingga menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai gejala, penyebab, dan pengobatan hipertensi, serta pentingnya konsultasi ke dokter penyakit dalam untuk penanganan yang tepat menurut Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang (RSI Unisma).

Gejala Hipertensi

Banyak penderita hipertensi tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini karena sering kali tidak ada gejala yang muncul. Namun, beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala parah, pusing atau vertigo, sesak napas, nyeri dada, gangguan penglihatan, dan detak jantung tidak teratur.

Gejala-gejala tersebut bisa saja diabaikan karena dianggap sebagai keluhan biasa, namun jika terus berlanjut, segeralah periksa tekanan darah Anda.

Penyebab Hipertensi

Penyebab hipertensi bisa sangat bervariasi dan sering kali melibatkan kombinasi dari berbagai faktor. Penyebab umum hipertensi pertama, faktor genetik yakni riwayat keluarga dengan hipertensi dapat meningkatkan risiko seseorang.

Kedua, gaya hidup tidak sehat seperti pola makan tinggi garam, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik dapat memicu hipertensi. Ketiga, obesitas atau kelebihan berat badan meningkatkan tekanan pada dinding arteri.

Keempat, stress kronis dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Kelima kondisi medis penyakit seperti diabetes, penyakit ginjal, dan gangguan tiroid bisa menjadi penyebab sekunder hipertensi.

Pengobatan Hipertensi

Pengobatan hipertensi bertujuan untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Pengobatan bisa meliputi:

  • Perubahan Gaya Hidup: Mengadopsi pola makan sehat, rutin berolahraga, mengurangi asupan garam, berhenti merokok, dan mengelola stres adalah langkah pertama yang disarankan.
  • Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat seperti diuretik, beta-blocker, ACE inhibitor, atau calcium channel blocker tergantung pada kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien.
  • Pemantauan Rutin: Memantau tekanan darah secara berkala penting untuk memastikan bahwa pengobatan efektif dan tekanan darah tetap terkendali.

Penting untuk menyadari bahwa hipertensi adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian serius. Konsultasi dengan dokter penyakit dalam adalah langkah bijak untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana pengobatan yang sesuai.

Dokter penyakit dalam dapat membantu Anda memahami kondisi kesehatan Anda lebih baik, memberikan saran mengenai perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan, serta meresepkan obat yang tepat jika diperlukan.

Mengelola hipertensi memerlukan komitmen dan kerja sama antara pasien dan tenaga medis. Dengan penanganan yang tepat, Anda dapat mengendalikan tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.


https://jatim.nu.or.id/pendidikan/kenali-gejala-hipertensi-menurut-rsi-unisma-VEIlg

Author: Zant