Bandung, NU Online Jabar
Pasca berakhirnya pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang mengakibatkan kericuhan hingga menimbulkan korban nyawa lebih dari 100 orang meninggal dunia, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan duka cita atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur pada Ahad (1/10). Hal tersebut diungkapkan dalam akun instagram resmi miliknya @yahyacholilstaquf.
“Tragedi ini, tentu bukan hanya tragedi sepak bola Indonesia, melainkan juga tragedi Indonesia,” tulisnya.
Ditempat terpisah, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo juga mengungkapkan duka cita yang mendalam atas tragedi tersebut. Ia juga memerintahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan (Iwan Bule) untuk mengevalusi penyelenggaraan pertandingan sepak bola secara menyeluruh.
“Saya juga memerintahkan Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” ujarnya dalam siaran pers yang diunggah dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Dalam video yang berdurasi 3.31 menit tersebut pula, pria yang akrab disapa Jokowi secara khusus meminta kepada Listyo untuk menginvestigasi dan mengusut tragedi itu.
“Khusus kepada Kapolri saya minta untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” katanya.
Adanya tragedi yang menelan ratusan korban ini membuat pihaknya langsung memerintahkan kepada Ketua Umum PSSI untuk menghentikan Liga 1 hingga evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa untuk memastikan perawatan terbaik bagi korban di rumah sakit.
“Saya menyesalkan adanya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di tanah air,” ujarnya. “Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang,” imbuhnya.
Ia menegaskan, bahwa kemanusian dan persaudaraan harus dijaga bersama.
“Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama,” pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi