Pasuruan, NU Online Jatim
Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan KH Shonhaji Abdus Shomad mengatakan, almarhum KH Abdurrahman Syakur merupakan sosok yang istiqamah, disiplin dan inovatif pada saat khidmat di NU.
Hal itu diungkapkan pada saat haul KH Abdurrahman Syakur ke 4 di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Ahad (03/12/2023).
“Dalam segi kedisplinan KH Abdurrahman Syakur selalu datang lebih awal 1 hingga 2 jam di setiap rapat harian NU,” ungkapnya.
Gus Shon sapaan akrabnya mengatakan bahkan ketika kesehatannya menurun, KH Abdurrahman Syakur tetap menanyakan perkembangan terkini terkait PCNU.
“Pada saat kesehatannya menurun pun almarhum sering menanyakan kepada pengurus NU terkait surat yang masuk keluar,” katanya.
Adapun ide gagasan almarhum KH Abdurahman Sakur yang sangat cemerlang adalah wareg, waras dan wasis. Hal itulah menjadi program PCNU Kabupaten Pasuruan.
Makna wareg atau kenyang adalah Nahdiyin harus mandiri dari segi ekonomi, baik secara jam’iyah atau jamaah. Jika ekonomi lancar, maka warganya akan sejahtera dan organisasi berjalan sesuai apa yang di harapkan.
“Adapun waras adalah warga NU harus sehat semuanya jangan sampai ada yang sakit,” ujarnya.
Adapun yang terakhir wasis artinya warga NU harus pintar dan pandai tanpa memikirkan biaya. “Wareg, wasis dan waras merupakan gagasan dari almarhum KH Abdurrahman Syakur,” tutupnya.