Jakarta, NU Online
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar rapat kerja, di Hotel Amkani Jakarta Pusat, pada Jumat (2/9/2022) hingga Ahad (4/9/2022). Raker bertema ‘Arah Baru Lakpesdam, Menyambut Satu Abad NU’ ini diikuti pula oleh seluruh pengurus Lakpesdam se-Indonesia secara daring.
Ketua Lakpesdam PBNU KH Ulil Abshar Abdalla mengungkapkan, raker yang digelar selama dua hari dua malam bukan hanya sekadar rutinitas sebagai lembaga. Namun agenda ini digelar karena punya kedudukan penting yakni akan membahas arah baru dan berbagai kemungkinan di abad kedua Nahdlatul Ulama.
Pada Sabtu (3/9/2022) besok, akan digelar expert meeting atau pertemuan para pakar dengan menghadirkan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Diskusi ini sangat penting karena saat ini PBNU sedang mempersiapkan diri untuk menempuh arah baru di 100 tahun kedua.
“Secara periode, PBNU yang sekarang ini memang memasuki era baru di dalam sejarah baru yaitu memasuki abad kedua. Jadi memang secara historis, jamiyah kita sekarang ini memasuki era baru atau 100 tahun yang kedua,” kata Gus Ulil dalam pembukaan raker Lakpesdam PBNU, Jumat malam.
“Kemudian PBNU sebagai jamiyah sekarang ini juga menempuh arah baru dan dengan sendirinya Lakpesdam sebagai lembaga juga mengikuti arah PBNU yang menempuh arah baru ini,” imbuh Gus Ulil.
Lebih lanjut, Gus Ulil menyampaikan bahwa pada diskusi para ahli besok juga akan membahas berbagai kemungkinan bagi Indonesia di dalam satu abad mendatang, atau pada abad kedua. Sebab keberadaan NU sangat terkait dengan negara Indonesia, sehingga harus dilihat dalam cakupan waktu yang panjang.
Gus Ulil meyakini bahwa peran-peran NU atau peran yang diinginkan para pengurus bagi NU, sangat memiliki kaitan erat dengan impian bangsa ini tentang Indonesia ke depan. Karena itulah, Lakpesdam PBNU mengajak para ahli untuk datang dan mendiskusikan mengenai berbagai kemungkinan ke depan.
Merawat jaringan lembaga
Raker Lakpesdam PBNU ini juga bertujuan untuk merawat jaringan. Gus Ulil berharap agar jaringan yang selama ini dimiliki Lakpesdam PBNU bisa tetap terawat dengan baik. Ia menyebut, Lakpesdam PBNU memiliki jaringan cukup luas di luar NU.
“Jejaring yang luas ini adalah bagian sejarah Lakpesdam yang harus kita rawat di luar NU, bahkan juga di luar Islam. Jadi jaringan kita cukup panjang dan luas,” ucap Gus Ulil.
“Semoga raker ini bisa menghasilkan keputusan yang bisa mendukung perjuangan NU untuk bisa lebih meningkatkan peran lebih baik lagi di tingkat nasional maupun global,” harapnya.
Pada kesempatan pembukaan raker Lakpesdam PBNU ini, hadir pula Ketua PBNU KH Miftah Faqih. Ia mengatakan bahwa kelahiran Lakpesdam sejak awal dimaksudkan sebagai lembaga laboratorium intelektual NU yang menggodok segala hal sesuai kebutuhan zaman.
Ia menyebut Gus Ulil sebagai ketua Lakpesdam masa lalu dan masa kini, sehingga dalam memikirkan dan menyiapkan arah baru di abad kedua mendatang, maka terlebih dulu harus mempelajari berbagai hal yang ada di masa lalu.
“Beliau ini ketua Lakpesdam masa lalu dan menjadi ketua Lakpesdam masa kini. Kalau dulu Gus Ulil dengan geramnya membongkar tembok kejumudan, sekarang ditagih bagaimana menggerakkan mindset kecepatan dan kesadaran pada era abad kedua NU ini,” harap Kiai Miftah Faqih.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
https://www.nu.or.id/nasional/lakpesdam-pbnu-gelar-raker-bahas-arah-baru-abad-kedua-nu-8t9F0