Blitar, NU Online
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar, Prof Moh. Mukri menjelaskan prosesi simbolik pemindahan kucir dari kiri ke kanan saat prosesi wisuda. Hal ini disampaikannya saat wisuda sarjana kali kedua UNU Blitar pada Sabtu (6/8/2022) di salah satu hotel di Kota Blitar Jawa Timur.
Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, pemindahan kucir dari kiri ke kanan menjadi simbol dari perpindahan kehidupan kampus kepada dunia non kampus. “Saya sampaikan, kami mengantarkan mereka ke hilir air sungai jernih. Mau minum apa tidak itu tergantung dari wisudawan sendiri,” jelas Prof Mukri dalam acara yang mewisuda 253 orang ini.
Menurut mantan Rektor UIN Raden Intan Lampung ini, kewajiban kampus adalah mengantarkan mahasiswa sebagai seorang sarjana yang punya keterampilan spesifik maupun yang umum. Ia berharap, Wisudawan menjadi seorang sarjana yang punya rasa hormat, santun, yang juga terus mengembangkan ilmu dan tidak berhenti belajar.
Kemudian untuk menghadapi kehidupan nyata di luar kampus, ia mengingatkan para alumni untuk memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Dengan hal ini maka koordinasi akan tercipta dengan baik sekaligus mampu merangkai jaringan-jaringan yang bermanfaat. Ketika orang memiliki komunikasi dan jaringan baik, maka dua hal itu menurutnya menjadi salah satu pintu utama untuk menjadi sukses.
“Itu sudah kami sampaikan, tinggal mau berbuat apa enggak itu tergantung kepada mereka. Sekali lagi kami mengucapkan selamat semoga ilmunya berkah untuk pribadi keluarga, nusa dan agama,” harapnya.
Sementara Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof Dyah Sawitri menegaskan bahwa wisudawan UNU Blitar patut bersyukur. Pasalnya melalui UNU Blitar, wisudawan telah dicatat sebagai mahasiswa yang sudah lulus dengan induk proses output. Ini menunjukkan UNU Blitar sudah mengimplementasikan peraturan pendidikan tinggi di Indonesia.
“Karena para wisudawan yang saat ini diwisuda sudah didaftarkan oleh universitas. Ini penting sekali karena kalau tidak didaftarkan, nanti ijazah tidak berlaku,” terangnya.
Mantan Rektor Universitas Gajayana Malang ini menambahkan, bagi para wisudawan bisa mengecek secara online apakah dirinya telah dinyatakan lulus apa belum dari kampus. Wisudawan harus mengecek terlebih dahulu dengan melihat nama, tanggal lahir, dan prodi secara benar.
“Ini harus kita tanamkan untuk budaya melihat diri kita sendiri untuk capacity building untuk bersaing. Karena kalau kita tidak tahu diri kita maka kita akan sulit melangkah jadi ini penting,” ujarnya.
Kontributor: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Muhammad Faizin
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.