Pamekasan, NU Online
Di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, tidak hanya dikenal wisata Api Alam Abadi. Ada juga wisata alam yang kerap dijadikan tempat berlibur dan piknik oleh masyarakat. Wisata itu dikenal Bukit Kehi di Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur.
Wisata Bukit Kehi digagas oleh Kepala Desa Kertagena Daya, Hj Zainani dengan memanfaatkan Dana Desa dan dikelola bersama Karang Taruna setempat. Lahan kosong di daerah perbukitan ini disulap menjadi tempat wisata yang menarik.
Wisata yang buka dari pukul 06.09-17.00 WIB tak pernah sepi dari pengunjung. Terlebih di hari libur yang kerap dijadikan titik finish para komunitas sepeda gunung.
Dijelaskan oleh Faiz Zulkarnain, pengunjung asal Pragaan, Sumenep, untuk sampai ke Kehi, butuh waktu 40 menit atau 22 kilometer dari Kota ke lokasi. Jika berangkat dari Sumenep, pengunjung tak usah lewat jalur Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan.
Agar mudah sampai ke lokasi, kata dia, pengunjung bisa lewat jalur Desa Kaduara Timur, Pragaan, Sumenep, tepatnya di daerah perbatasan Sumenep-Pamekasan.
“Yang kami rasakan, akses jalan menuju Kehi tak menemukan halangan. Tak ada satu pun jalan yang berlubang. Hanya saja jalurnya berlenggak-lenggok, mirip jalannya ular,” katanya sembari tertawa saat perbincangan dengan NU Online di Kehi, Ahad (15/01/2023).
Dirinya mengutarakan, pengunjung boleh mengendarai roda empat dan roda dua. Untuk mobil yang berukuran besar seperti bus mini, ia mengimbau agar berhati-hati. Karena ukuran jalan tidak lebar.
“Lahan parkir luas. Untuk mobil berukuran panjang dikenakan tarif 10 ribu, mobil berukuran kecil tarifnya 5 ribu, dan sepeda motor cukup mengeluarkan 2 ribu. Sedangkan karcis masuk, 5 ribu rupiah. Murah sekali kan,” ungkapnya.
Panorama alam Kehi
Bukit Kehi yang memberikan pemandangan perbukitan ini, memberikan layanan tempat spot foto di berbagai tempat. M Affan seorang pengunjung asal Pademawu, Pamekasan mengatakan di setiap tempat ada tempat untuk berswafoto.
“Spot fotonya beragam. Ada yang menyerupai sarang burung, bertuliskan I Love You, bunga-bungaan, hingga di tempat ke tinggian. Cocok sekali untuk istri dan anak saat mengabadikan diri yang background-nya alam atau perbukitan yang luas,” tuturnya.
Menurutnya, Kehi tidak hanya cocok untuk berlibur, tapi cocok mengabadikan diri saat sunrise dan sunset datang. Tak heran, bukit ini ramai saat pagi hari dan sore hari.
Selain itu, tidak hanya pemandangan alam yang ia nikmati. Angin yang sepoi-sepoi, kesejukan, banyaknya pepohonan yang rindang, dan gazebo di seluruh tempat, membuatnya betah di sana. Cocok dengan namanya, yakni sapta pesona, indah, ramah, damai, sejuk, penuh kenangan, bersih, tertib dan aman.
“Kami senang saat melihat anaknya terhibur ketika berada di taman bermain anak. Aneka permainan lengkap. Harga makanan dan minuman di kafe murah. Termasuk tiket wahana bike zipline atau bermain sepeda gantung dengan tarif 10 ribu. Wahana ini akan menarik bagi pecinta foto selfie di alam terbuka,” tuturnya.
Wisata Kehi juga memberikan layanan kolam renang untuk anak, dan lapangan futsal. Dijelaskan oleh Affan, kolam renang akan menambah pengunjung bagi anak-anak yang suka bermain air. Sedangkan lapangan futsal, pemuda di desa ini tak perlu jauh-jauh pergi ke perkotaan untuk meluapkan hobinya dalam berolahraga sepakbola.
“Bagi pengunjung yang di ingin melaksanakan shalat, wisata ini menyediakan mushala dan toilet yang bersih,” tandasnya.
Kontributor: Firdausi
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
https://www.nu.or.id/daerah/menikmati-indahnya-pemandangan-alam-pamekasan-dari-bukit-kehi-h5XTV