Cilacap, NU Online Jateng
Usai panen raya padi organik Rojo Lele di Desa Boja, Majenang, Kabupaten Cilacap Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh bersama rombongan gelar istighotsah dan doa selamat di Masjid Syaifurrahman di tanah Wakaf Jendral Nurfaizi beralamat di Jalan Tanjung Desa Sindangsari, Majenang, Kamis (4/8/2022) kemarin.
Acara berlangsung di dalam Masjid Syaifurrahman tersebut atas prakarsa ide, gagasan, dan dipimpin Rais PWNU Jateng dan dihadiri oleh Rais dan Ketua didampingi jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Jajaran Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Majenang, dan tamu undangan lainnya.
Kiai Ubaidullah Shodaqoh mengatakan, kalimat tahlil, tahmid, takbir dan tasbih, kalimat-kalimat agung itu berkumandang di Masjid Syaifurrahman semoga menancap dalam sujud-sujud semua jamaah.
“Allah SWT sangat menyukai ucapan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir yang keluar dari bibir hamba-hamba-Nya. Dalam sabdanya Rasulullah, ‘Bagiku mengucapakan Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar lebih aku sukai daripada apa yang disinari mentari,” ujarnya.
Dikatakan, dalam riwayat lain Rasulullah pernah bersabda, ucapan yang paling Allah sukai itu adalah empat yakni Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar. Tidak ada bahaya darimanapun akan datang padamu. (HR Muslim).
“Istighotsah sebagai salah satu amalan menjaga nilai ajaran Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) dan merupakan sarana meminta pertolongan kepada Allah SWT kali ini dalam rangka menjaga kondusivitas, ketentraman, dan kedamaian. Kebersamaan ini sekaligus memberi dukungan pada amanah Wakif dan juga program NU Cilacap,” ucapnya.
Kiai Ubaid yang juga Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen, Kota semarang itu menjelaskan, bagi kaum muslim wakaf termasuk amal ibadah yang istimewa, karena pahala amalan ini bukan hanya dipetik ketika pewakaf masih hidup, bahkan pahalanya juga tetap mengalir terus meskipun pewakaf telah meninggal dunia.
“Wakaf tak hanya mendatangkan manfaat bagi pewakaf, tapi juga penerima wakaf. Karena saat melepas harta sebagai wakaf, maka bulir-bulir kebaikan dan manfaat akan lahir seiring pahala yang terus mengalir. Semakin banyak orang yang memanfaatkannya, maka semakin bertambah pula pahalanya,” terangnya.
Ketua Yayasan Minhajurosyidin Majenang dan sekaligus Ketua Forum Kerunan Umat Beragama (FKUB) Cilacap KH Ahmed Shoim El Amin menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada langkah Rais PWNU Jateng menggelar acara ‘Istighotsah dan Doa Selamat’ di Masjid Wakaf tersebut.
“Masyaallah merinding diri ini dibuatnya. Terima kasih tak terhingga atas ide dan gagasan menggelar Istigotsah dan doa selamat. Laku lampah para kiai sepuh ini patut diteladani kita semua,” ucapnya.
Disampaikan, tanah wakaf yang di atasnya ada bangunan Masjid Syaifurrahman dan Pesantren Minhajurosyidin Majenang untuk kemaslahatan umat Islam dan keseluruhannya diserahkan pengelolaannya dari nadzir perseorangan/nadzir desa kepada nazir resmi yakni Nadzir Badan Hukum Nahdatul Ulama atau Nadzir NU.
“Masjid Syaifurrahman dan Pesantren Minhajurosyidin Majenang ini merupakan wakaf dari Komisaris Jendral Polisi (Purn) H Nurfaizi Soewandi putra almagfurlah S Soewandi salah satu pejuang kemerdekaan dari Majenang,” terangnya.
Dijelaskan, di lahan tersebut telah berdiri bangunan Masjid Syaifurrohman dan bangunan Pesantren Minhajurosyidin yang dibangun sejak tahun 1986. terletak di Jl Tanjung Sindangsari, Majenang.
Kontributor: Imam Hamidi Antassalam