Pengantar Tafsir Surat Al-Qari’ah: Spesifikasi, Munasabah dan Keutamaannya

Surat ini tergolong dalam surat Makkiyah. Disebutkan dalam semua mushaf, kitab-kitab tafsir dan hadits, semuanya menamakan surat ini dengan surat Al-Qari’ah. Ibnu Asyur dalam tafsirnya, At-Tahrir wat Tanwir mengatakan tidak ada riwayat baik dari sahabat maupun tabi’in terkait penamaan surat ini.
 

Surat Al-Qari’ah menempati urutan ke-30 surat dalam urutan diturunkannya. Surat Al-Qari’ah diturunkan setelah surat Al-Quraisy dan sebelum surat Al-Qiyamah. Surat ini berjumlah 10 ayat dalam hitungan ahli Madinah dan Makkah, 8 ayat dalam hitungan ahli Syam dan Basrah, dan 11 ayat dalam hitungan ahli Kufah. Adapun katanya berjumlah 36 dan 152 huruf.

 

Surah ini dinamakan Al-Qari’ah bertujuan untuk memberi rasa takut, sebagaimana permulaan surah Al-Haqqah. Al-Qari’ah sendiri termasuk dari nama-nama hari Kiamat, seperti Al-Haqqah, At-Thammah, As-Shakhkhah, Al-Ghasyiah dan semisalnya. Dinamakan dengan Al-Qari’ah juga karena surat ini dapat membuat rasa takut di hati karena kedahsyatan hari Kiamat. 
 

Kata Al-Qari’ah itu sendiri terambil dari kata (قرع ) qara‘a yang berarti mengetuk. Ini karena suara menggelegar yang diakibatkan oleh kehancuran alam raya itu sedemikian keras, sehingga bagaikan mengetuk, lalu memekakkan telinga, bahkan hati dan pikiran manusia. Ketika itulah terjadi ketakutan dan kekalutan yang luar biasa sebagai dampak dari suara yang bagaikan ketukan keras itu.
 

Syekh Thanthawi dalam tafsirnya, Tafsir Wasith, menjelaskan tujuan umum dari surat ini sebagai berikut:
 

وهي من السور التي فصلت الحديث عن أهوال يوم القيامة، لكي يستعد الناس لاستقباله، بالإيمان والعمل الصالح
 

Artinya, “Surat Al-Qari’ah termasuk dalam surat-surat yang menguraikan kabar mengerikan hari Kiamat supaya manusia bersiap-siap untuk menghadapinya dengan keimanan dan amal yang saleh.” (Ibnu Asyur, Tafsir At-Tahrir wat Tanwir, juz XXX, halaman 509; Sayyid Muhammad At-Thantawi, Tafsir Wasith, XV, halaman 478; Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Munir, XXX, halaman 384; dan Amin Al-Harari, Tafsir Hadzaiqur Ruh war Raihan, juz 32, halaman 266).
 

 

Munasabah Surat Al-Qari’ah

Munasabah atau persesuaian surat ini dengan surat sebelumnya, surat Al-‘Adiyat diterangkan oleh Syekh Amin Al-Harari dalam tafsirnya sebagai berikut:
 

مناسبتها لما قبلها: أن آخر السابقة كان في وصف يوم القيامة، من بعثرة ما في القبور وتحصيل ما في الصدور، ومجازاة الناس على ما كسبت أيديهم، وهذه السورة بأسرها في وصف ذلك اليوم الشديد وما يكون فيه من الأهوال، من كون الناس كالفراش المبثوث، وكون الجبال كالعهن المنفوش
 

Artinya, “Munasabah surat ini dengan surat sebelumnya adalah: akhir surat yang telah lalu menyifati hari Kiamat, yakni dikeluarkannya apa yang ada di dalam kubur, dinampakkanya apa yang ada dalam dada, dan pembalasan manusia atas apa yang telah mereka perbuat. Surat ini dengan kerahasiaannya menyifati apa yang terjadi hari Kiamat yang sangat mengerikan, digambarkan dengan manusia seperti laron yang berterbangan dan gunung-gunung seperti bulu yang berterbangan.”
 

Kemudian beliau juga mengutip pendapat Imam Fakhrudddin Ar-Razi dalam tafsirnya, Tafsir Kabir, terkait munasabah surat ini dengan surat sebelumnya sebagai berikut:
 

قال الرازي: واعلم أَنه سبحانه وتعالى لما ختم السورة المتقدمة بقوله: {إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ (11)} فكأنه قيل: وما ذاك اليوم؟ فقيل هي: القارعة، اهـ
 

Artinya, “Imam Ar-Razi berkata: “Ketahuilah olehmu bahwa Allah swt saat mengakhiri surat yang lalu dengan firmannya surat Al-‘Adiyat ayat 11:

 

إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ
 

Artinya, “Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu benar-benar Maha Teliti terhadap (keadaan) mereka.”
 

Seakan-akan Allah swt ditanya: “Apakah hari itu?”. Kemudian dijawab: “Ia adalah Al-Qari’ah.” (Muhammad Amin Al-Harari, Tafsir Hadaiqur Ruh war Raihan, [Beirut, Dar Thuqun Najah: 2001 ] juz XXXII, halaman 266).
 

 

Keutamaan Surat Al-Qari’ah

Keutamaan surat ini disampaikan oleh Imam Al-Baidhawi sebagai berikut:
 

عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من قرأ سورة القارعة  ثقل الله بها ميزانه يوم القيامة

 

Artinya, “Diriwayatkan dari Nabi saw, beliau bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Qari’ah, dengan surat ini Allah akan memberatkan timbangan amalnya di hari Kiamat kelak.” (Nasiruddin As-Syirazi Al-Baidhawi, Anwarut Tanzil wa Asrarut Ta’wil, [Beirut, Darul Ihya’: 1418 H], juz V, halaman 333). Wallahu a’lam.
 

 

Ustadz Muhammad Hanif Rahman, Dosen Ma’had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo.

Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.

https://islam.nu.or.id/tafsir/pengantar-tafsir-surat-al-qari-ah-spesifikasi-munasabah-dan-keutamaannya-Z39cj

Author: Zant