Peranan perempuan terutama ibu sebagai orang tua bagi anak-anak, peran orang tua ibu dan bapak sangat dibutuhkan oleh anak-anak, baik pra kandungan, kandungan, dan setelah lahir. Pembinaan dan kesadaran penting anak-anak sehat sebagai generasi keluarga dan pembangunan bangsa sebagai kekuatan sumber daya manusia yang bermutu dan sehat.
Untuk menjawab itu salah satunya perlunya gerakan pencegahan stunting (pertumbuhan anak tidak normal). Stunting adalah kondisi serius pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah rata-rata, anak sangat pendek, dan tubuhnya tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan usianya dan berlangsung dalam waktu lama. Bahkan pada akhirnya diikuti dengan gangguan kecerdasan pada anak dikarenakan kurang gizi kronis. Kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor sejak dalam kandungan ibu meliputi infeksi pada kehamilan, kekuranga gizi, (malnutrisi) pada ibu hamil, gizi yang tidak optimal pada bayi dari sejak lahir hingga tiga tahun pertama kehdiudpannya, infeksi berulang, atau stimulasi yang buruk dari ligkungan.
Dikutip pada laman nestlehealthscience.co.id, penyebab terjadinya stunting antara lain kekurangan gizi pada ibu hamil, infeksi atau penyakit menular, kurang gizi, pola pengasuhan anak, dan faktor lingkungan. Kemudian cara mengatasi stunting pada anak di antaranya cara memberikan anak nutrisi yang memadai sejak dari kandungan, setelah ibu lahir dan selama masa pertumbuhan, serta pelajari cara mencegah stunting pada anak.
Berikut ini cara pencegahan, penuhi nutrisi selama kehamilan, penuhi nutrisi si kecil dengan optimal, mempraktikkan kebersihan yang benar, mengatasi anak yang susah makan, dan konsultasi dengan pelayanan kesehatan. Ibu bagian perempuan desa menjadi bagian dari hal penting perannya dalam pembangunan bangsa.
Penulis yang setiap hari tinggal desa mengetahui persis kondisi perempuan desa bagaimana seharusnya mengetahui pertumbuhan anak setiap saat yang pada akhirnya penting kita terjun ke masyarakat. Kekuatan potensi perempuan sudah lama dan banyak sudah partisipasi perempuan desa, kota, atau ibu rumah tangga. Sudah menjadi kebudayaan perempuan Indonesia dari dulu misalnya, perempuan-perempuan desa sudah punya bekal dan pengalaman dalam hal menangani kesehatan dan pertumbuhan anak oleh pihak-pihak yang sudah melakukan pemberdayaan.
Pemberdayaan perempuan desa di Kabupaten Tegal misalnya, menjadi kekuatan ibu-ibu desa dan perkotaan dalam mendampingi peran laki-kaki dan peran perempuan itu sendiri. Salah satu upaya peranan ibu dalam mencegah stunting, perlindungan dan pemberdayaan perempuan bisa memajukan peradaban bangsa Indonesia.
Pemberdayaan perempuan menjadi solusi salah satu upaya peranan ibu dalam mencegah stunting dan akan menjadi kekuatan kemajuan mendorong perjalanan pembangunan bangsa di era informasi digital. Kenapa demikian?, Penulis optimis kondisi perempuan Kabupaten Tegal saat ini sudah bisa setara dan sederajat profesional bisa menyesuaikan segala hal bidang. Saat ini, peran perempuan mampu menggali skill atas potensi SDM dan sumber daya alam yang ada di sekitar. Banyak toko-tokoh perempuan yang sudah menjadi penggerak dan pemimpin ide dan mampu menjadi agen pemberdayaan, advokasi, perlindungan, dan pendidikan.
Bangsa Indonesia saat memiliki jumlah perempuan yang cukup besar secara kuantitas, secara kualitas juga tidak diragukan lagi. Perempuan Indonesia sudah siap menjadi power kemajuan bangsa dengan adanya nilai kesetaraan dan mudah beradaptasi terhadap kecepatan kemajuan peradaban bangsa. Sumbangsih perempuan sudah banyak, catatan sejarah bagian sudah banyak yang memberikan sumbangsih pemikiran dan skill serta partisipasi dalam kebijakan publik menuju peradaban bangsa lebih maju.
Saya optimis peranan Ibu dalam mencegah stunting pada anak, perempuan di peradaban modern teknologi 4.0 menuju 5.0 akan bisa menyesuaikan peradaban itu. Selain itu perempuan Indonesia sudah menorehkan sejarah. Gerakan perempuan dalam catatan sejarah Indonesia, pergerakan nasional dan kancah global sampai sekarang perempuan selalu mewarnai dengan kiprah nyata. Karena ada kelebihan, perempuan Indonesia mempunyai nilai kemandirian, berani, dan percaya diri kekuatan perubahan sosial di semua level masyarakat. Kami mewakili dari rumah perlindungan anak (RPA) dan Lembaga perempuan LAP3 Teratai merupakan bagian dari change of agent untuk perempuan dalam segala bidang.
Saya yakin dan opimtis perjuangan perempuan atau peran ibu-ibu dalam mencegah stunting dengan melibatkan masyarakat baik desa ataupun level lebih atas di semua sektor dapat terwujud. Wallahu a’lam bis shawab
Maadah, Ketua Rumah Perlindungan Anak (RPA) dan lembaga Advokasi Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan (LAPPP) Teratai Kabupaten Tegal
https://jateng.nu.or.id/opini/peran-utama-ibu-atasi-masalah-stunting-anak-RQcru