Malang, NU Online Jatim
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Ir Wahyu Hidayat bersama Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Malang KH Achmad Shampton resmi melepas 721 jamaah haji kelompok terbang (kloter) 21 dan 22 menuju Embarkasi Surabaya. Pemberangkatan tersebut terpusat di Lapangan Rampal Kota Malang, Kamis (16/05/2024) pagi.
“Tadi sudah kita berangkatkan. Kami dengan Gus Shampton menyampaikan terkait calon jamaah haji tahun ini berbeda. Tadi disampaikan kalau tahun kemarin itu bayar dulu baru bisa berangkat, kalau sekarang tes kesehatan dulu baru bisa bayar,” kata Ir Wahyu Hidayat kepada NU Online Jatim.
Ia menjelaskan bahwa regulasi tersebut diberlakukan lantaran untuk menghindari kejadian yang pernah terjadi di tahun sebelumnya. Yakni, agar kesehatan jamaah haji bisa lebih mampu dalam melaksanakan serangkaian ibadah di Tanah Suci.
“Harapan kami memang dengan seperti itu, kesehatan calon jamaah haji 2024 bisa lebih mampu lagi melaksanakan ibadah haji. Karena ibadah haji itu termasuk ibadah fisik. Jadi, terkait kesehatan harus prima. Kami mendoakan agar bisa mabrur dan dapat mendoakan agar Kota Malang bisa lebih baik lagi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kankemenag Kota Malang KH Achmad Shampton menuturkan, jumlah jamaah haji secara nasional mengalami peningkatan, sehingga berdampak pada bertambahnya porsi haji yang diperoleh Kota Malang.
“Jumlahnya tambah banyak, kalau kemarin secara umum se Indonesia itu 221.000, sekarang 241.000 jamaah. Tentu kita ada tambahan luberan, yang biasanya sekitar 700-an jamaah, sekarang sudah 868 jamaah yang murni dari Kota Malang plus tambahan mutasi masuk, sehingga jumlah kita keseluruhan 1.195 jamaah,” tuturnya.
Terpisah, salah satu jamaah haji dari KBIH Al Hikam, Gempa Siswanto (57 th) menyampaikan rasa syukur lantaran ia bersama istri dapat melaksanakan ibadah haji. Hal tersebut setelah menunggu 12 tahun lamanya.
“Alhamdulillah, waktu saya daftar waktunya masih pendek, hanya 10 tahun, namun karena Covid-19 mundur 12 tahun. Memang butuh waktu, kesabaran, mukjizat, dan percaya. Haji tidak bisa kita hitung secara akal, benar-benar panggilan Allah tidak bisa kita prediksi kapan kita berangkat, terkadang kita sudah siap bawa koper, bisa batal,” ujarnya.
Warga Sawojajar, Kota Malang tersebut juga mengapresiasi pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 yang semakin baik dari tahun sebelumnya. Salah satunya berkat pelaksanaan cek kesehatan yang ketat dan isthito’ah.
“Ke depan mudah-mudahan jamaah haji bisa memenuhi persyaratan yang ada, sehingga jamaah haji bisa melakukan ibadah haji secara sempurna,” tandasnya.
Sebagai informasi, jumlah total 1.195 jamaah haji asal Kota Malang terbagi menjadi 4 kloter, yaitu kloter 21, 21, 22, dan 24.