Ketika Jadi Imam Peringanlah Shalatmu

Para pemimpin harus mengerti dan tahu tentang orang-orang yang dipimpinnya, artinya seorang pemimpin harus faham betul bahwa yang dipimpin itu banyak ragam usia dan keadaan, beda kemampuan dan kesehatan.

   
Begitu juga dengan seorang imam shalat. Imam shalat harus mengerti benar tentang keadaan makmumnya dengan mempertimbangkan usia, keadaan, dan ragam kemampuan serta kesehatan, oleh karenanya hendaklah memperingan shalatnya. 

Hadits nabi:

عن أَبي هُريرةَ رضي اللَّه عنه ، أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « إِذا صلى أَحدُكُمْ للنَّاسِ فلْيُخَفِّفْ ، فَإِنَّ فِيهِمْ الضَّعِيفَ وَالسقيمَ والْكَبِيرَ . وإِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ لِنَفْسِهِ فَلْيطَوِّل ما شَاءَ » متفقٌ عليه. وفي روايةٍ : « وذَا الْحاجَةِ »

Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: Jikalau seorang dari engkau semua bershalat menjadi imamnya orang banyak, maka hendaklah meringankannya, sebab di kalangan para makmum itu ada orang lemah, ada orang sakit, dan ada pula yang berusia tua. Tetapi jikalau bershalat sendirian ~ munfarid, maka hendaklah memperpanjangkan shalatnya itu sekehendak hatinya. Hadits Muttafaq alaih. Dalam riwayat lain disebutkan: Di kalangan makmum itu juga ada orang yang mempunyai keperluan ~ yang hendak segera diselesaikan. 

Penulis: H Ahmad Niam Syukri


https://jateng.nu.or.id/taushiyah/ketika-jadi-imam-peringanlah-shalatmu-4R8Ad

Author: Zant