Petik Hikmah Tragedi Ambon, Gusdurian Sumenep Putar Film Luka Beta Rasa

Sumenep, NU Online Jatim 

Dalam rangka memperkuat hubungan antar umat beragama, Gusdurian Sumenep gelar diskusi keberagamaan dan pemutaran film dokumenter ‘Luka Beta Rasa’. Film tersebut adalah kisah nyata konflik Ambon pada tahun silam yang mengakibatkan ribuan nyawa melayang akibat kerusuhan yang dipicu oleh isu ras dan agama. 

 

Acara ini bekerja sama dengan Yayasan Klenteng Pao Sian Lin Kong, tempat ibadah tridharma bagi pemeluk Konghucu, Budha dan Keyakin Tao. 

 

Diketahui, saat pemutaran film, sempat diwarnai suasana haru, terutama pada pria yang akrab disapa Koh Sugi’. Ia menangis dan menceritakan kisah kerabatnya yang selamat dalam tragedi mencekam di kala itu.

 

“Kita tidak mengalami langsung tragedi berdarah itu. Namun terasa sesak jika kami menceritakan kembali apa yang dialami oleh kerabat kami yang berada di tengah-tengah bom dan tembakan. Beruntung Tuhan masih menunjukkan jalan keselamatan,” ujarnya pada audien yang hadir di Klenteng Pao Sian Lin Kong, Pabian, Sumenep.

 

Sementara itu, KH Ahmad Qusyairi Zaini Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumenep mengapresiasi langkah anak muda pecinta Gus Dur dalam merangkul kelompok minoritas. Menurut pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Ulum Utara, Gadu Barat, Ganding, Sumenep itu, kegiatan seperti ini terus digalakkan.

 

“Kita hidup di bangsa yang majemuk. Merawat kerukunan adalah satu hal yang mutlak dan kewajiban kita semua. Terlebih Sumenep dikenal sebagai kota yang toleran. Ingat, salah satu keberagaman di Madura ada di sini,” tutur Gus Qusyai saat dikonfirmasi NU Online Jatim, Rabu (30/11/2022).

 

Dirinya kagum pada Gusdurian Sumenep yang aktif mengangkat isu-isu sosial dan keberagaman di dalam berbagai kegiatan. Baginya, kegiatan tersebut adalah manifestasi nilai-nilai yang diajarkan oleh KH Abdurrahman Wahid. 

 

“Sampai saat ini, semangat itu dijadikan teladan oleh seluruh pecinta Gus Dur. Yakni, getol membela kaum minoritas dan menghargai perbedaan. Ingat, walaupun tidak meninggalkan harta yang melimpah, wawasan kewarganegaraannya patut ditiru oleh seluruh pemimpin di belahan dunia,” ungkap kiai muda yang gencar menyuarakan moderasi beragama ini.

 

Pada saat yang sama, Zaynollah Ketua Gusdurian Sumenep menjelaskan, melalui film ini, seluruh audien dapat mengambil pelajaran bahwa yang tersisa dari sebuah konflik hanyalah permusuhan.

 

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur ini mengajak pada generasi milenial agar memetik hikmah dari sejarah yang mengerikan di masa lalu. Sehingga di masa depan dapat menata hidup yang lebih baik.

 

“Kami yang tergabung dalam komunitas ini tak akan berhenti dan istiqamah menjahit kerukunan sebagai bagian dari amanah dan nilai-nilai yang dicontohkan oleh Presiden RI ke-4 itu. Terima kasih pada seluruh pemeluk agama yang hadir pada kesempatan kali ini, khususnya pada Sugiyanto Irwan tokoh Budha yang sudi menjadi narasumber,” ucapnya.

 

Acara diparipurnai dengan doa yang dipimpin oleh masing-masing tokoh agama. Bahkan mendoakan korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Di saat yang sama, peserta yang berasal dari berbagai daerah diajak berkeliling dan melihat kawasan Klenteng. 


https://jatim.nu.or.id/madura/petik-hikmah-tragedi-ambon-gusdurian-sumenep-putar-film-luka-beta-rasa-8uqjb

Author: Zant