Kabupaten Bandung, NU Online Jabar
Apakah teater dibutuhkan di pesantren? Atau seberapa pentingkah teater itu untuk manusia? Bukankah teater itu seni yang lahir di Barat yang sering mengabaikan norma apalagi budaya Pesantren? Mungkin itu di antara pertanyaan-pertanyaan para santri atau orang-orang yang beraktivitas di lingkungan pesantren.
Pengurus Wilayah Lembaga Seni Budaya Muslimin Nahdlatul Ulama (PW Lesbumi NU) Jawa Barat dengan program Tarbiyah Wa Ta’lim Teater dan Pesantren akan sedikit menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Program baru Lesbumi NU Jabar ini bertujuan untuk memberikan wadah kepada para santri yang mempunyai minat dan bakat di bidang seni. Rencananya program ini akan dilaksanakan di 17 pesantren.
Sebagai tahap awal, Pondok Pesantren Azzakiyah Cileunyi menjadi tempat pertama yang dikunjungi tim Divisi Teater Lesbumi.
“Seni itu berbicara tentang manusia, tentang kerja sosial, tentang empati. Seni itu bukan hanya tentang hiburan dan pertunjukan, seperti halnya Teater, kita akan belajar menghayati struktur tubuh yang bergerak, belajar memaknai kehidupan atau lelaku hidup. Kita belajar kembali mencari sesuatu yang hilang dari diri kita,” ujar Wail Irsyad, salah seorang pengurus Lesbumi dalam pertemuan yang berlangsung di Halaman Pondok Pesantren Azzakiyah, Sabtu (3/8/22).
“Kita, manusia, negara akan kering tanpa seni, karena apa? Karena manusia selalu berpikir tentang menang dan kalah tentang untung dan rugi, apalagi ini di pesantren tempat pendidikan yang melahirkan nilai-nilai spiritual yang tentunya sangat berguna untuk masyarakat umum,” sambung Dosen Teater ISBI Bandung itu.
Sementara Pengasuh Pesantren Azzakiyah Syakur Assaori menyambut gembira program tersebut. “Saya sangat bergembira dan sangat mendukung program Teater Lesbumi ini, santri perlu belajar seni, baik itu Seni Teater, Sastra atau yang lainnya,” tuturnya.
Menurutnya, seni adalah jalan atau media dakwah di NU. Bahkan, lanjutnya, banyak kiai atau ustadz yang banyak melahirkan karya lewat dunia seni yang tentunya sangat bermanfaat dan melahirkan khasanah yang unik dari kebudayaan pesantren.
Acara yang digelar Ahad malam itu semakin meriah dengan ditampilkannya Kreasi Seni Santri Azzakiyah dan dihadiri pula perwakilan dari Lesbumi, IPNU, IPPNU, Ansor Banser dan Fatayat Cileunyi. Pesantren ke-2 yang akan dikunjungi yaitu Pesantren Nurul Huda Kertasari Bandung Selatan.
Pewarta: Nasihin
Editor: Agung Gumelar