Malang, NU Online Jatim
Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan bahwa Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang diketuai oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD mampu memberikan data secara detail terkait tragedi kanjuruhan beberapa waktu yang lalu.
Saat melakukan tinjauan bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Presiden RI menyampaikan mengapa ada pintu yang tertutup.
“Kenapa sih sampai tiga pintu gak dibuka,” kata Joko Widodo disimak NU Online Jatim melalui YouTube Sekretariat Presiden.
“Nanti tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang harus melihat secara detail, tetapi sebagai gambaran saya lihat problemnya ada di pintu yang terkunci dan tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada,” tutur Presiden Jokowi saat Konferensi Pers di Lobby Stadion Kanjuruhan, Rabu (05/10/2022).
Ia juga menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan suatu hal yang ditemukannya di lapangan. Namun, nantinya akan disimpulkan keseluruhan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta.
“Paling penting itu, saat ini bangunan stadion akan diaudit oleh Kementerian PU, secepatnya. Kalau untuk audit stadion juga sama satu bulan juga. Karena kalau saya lihat di GBK (Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta) penonton 80 ribu orang, dibuka 15 menit semua sudah bisa keluar. Oleh karenanya, sama, saya kira standar itu yang harus kita miliki,” tambahnya.
Jokowi juga menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino terkait tragedi Kanjuruhan.
“Saat saya berbicara hari Senin telepon dengan presiden FIFA, beliau menyampaikan FIFA siap untuk membantu memperbaiki manajemen yang ada. Saya kira kita memang perlu evaluasi total baik manajemen pertandingan, manajemen penonton, manajemen waktu, manajemen pengamanan semuanya harus dievaluasi total. Agar peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tidak terulang lagi,” jelasnya.
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa nantinya Tragedi Kanjuruhan akan dituntaskan seusai tupoksinya masing-masing.
“Sanksi dari PSSI, pidana nanti yang mengumumkan dari Polri, jadi dibagi-bagi. Audit bangunan yang menyampaikan dari kementerian PU, tetapi secara keseluruhan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang akan menyampaikan,” tutupnya.
